Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membongkar Fakta Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Jengkel Ditagih Korban

Kompas.com - 03/04/2023, 16:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria asal Banjarnegara, Jawa Tengah, yang mengaku dukun pengganda uang diduga telah membunuh pelanggannya.

Pria berinisial TH alias Mbah Slamet, warga Wanayasa tersebut mengaku jengkel sering ditagih korban soal penggandaan uang.

"TH ini kesal karena ditagih terus," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, dilansir dari Tribunnews.com.

Hendri menjelaskan, tersangka TH diduga membunuh korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, dengan memakai racun.

Baca juga: Pengakuan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara yang Bunuh Korbannya Pakai Minum Campur Potas, Janjikan Korbannya Rp 5 Miliar

Lalu, jenazah korban dikubur TH dan rekannya berinisial BS di sebuah ladang.

Kronologi awal

Hendri menjelaskan, kasus itu berawal saat anak korban berinisial GE melapor ke polisi soal ayahnya yang tak kunjung pulang sejak 24 Maret 2023.

Saat itu GE menjelaskan soal pesan WhatsApp dari ayahnya kepada saudaranya. Di pesan itu korban menjelaskan posisi terakhir berada di Banjarnegara.

Dari petunjuk itu, polisi berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan tersebut.

Baca juga: Geger Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh Warga Sukabumi

"Pada 20 Maret 2023, korban PO datang sendirian dari Sukabumi menuju ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara menggunakan Mobil Wuling warna hitam, " lanjut Hendri.

 

Ditawari uang digandakan Rp 5 miliar 

Dari penyelidikan sementara, pelaku mengaku jengkel karena korban terus menagih soal uang yang digandakan.

Saat itu korban telah setor uang dengan total sekitar Rp 70 juta dan Mbah Slamet menjanjukan akan menggandakannya menjadi Rp 5 miliar.  

"Total (uang yang disetorkan korban) Rp 70 juta, jadinya Rp 5 miliar," kata Slamet saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Namun, uang yang dijanjikan TH tak kunjung datang. Korban akhirnya menagih dan mengancam akan melapor ke pihak kepolisian.

"Kemudian oleh tersangka, korban diberikan minuman yang dicampur racun dan ditemukan meninggal terkubur," kata Hendri.

Sementara atas perbuatannya tersebut, TH trancam hukuman mati.

"Ancaman pidana hukuman mati, seumur hidup, atau 20 tahun penjara, " katanya.

(Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Ardi Priyatno Utomo) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Dukun Pengganda Uang Racun Kliennya karena Sering Ditagih Janji Gandakan Uang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com