Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rafael Alun hingga Sekda Riau, Mereka yang Kompak Mengaku Tas Branded Istri KW Usai Jadi Sorotan

Kompas.com - 02/04/2023, 12:07 WIB
David Oliver Purba

Editor

"Tas-tas istri saya yang diviralkan itu semua KW. Merek tas branded punya istri saya itu dibeli di Pasar Mangga Dua, lorong Hongkong harga Rp 3 juta," ujar Burhanudin dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Senin (27/3/2023).

"Semuanya KW, bisa dicek harganya di Pasar Mangga Dua. Kalau tas ori ada sertifikatnya," ungkap istri Pj Bupati Bombana, Fatmawati Kasim Marewa.

Burhanuddin juga membantah pemberitaan yang menyebutkan dia bersama istrinya melakukan plesiran ke Amerika Serikat (AS) hingga kerap memamerkan gaya hidup hedonis alias flexing.

Ia menjelaskan, kunjungannya ke Negeri Paman Sam tersebut merupakan perjalanan dinas Pemerintah dan Dekranasda Bombana, guna memperkenalkan produk produk lokal seperti tenunan khas Bombana ke dunia internasional.

Kunjungan itu juga merupakan permohonan dari Indonesian Fashion and Art Festival (IFAF), yang menjadi event partner New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) dengan menggelar fashion show di Amerika.

Rafael Alun Trisambodo

Eks pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo, angkat bicara soal tas mewah istrinya ikut diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menggeledah rumahnya.

Baca juga: Sedih Uang Belanja Istri dan THR Pegawai Disita KPK, Rafael Alun: Bingung, Mau Bayar Pakai Apa?

Total 70 tas yang diamankan KPK dari kediaman Rafael.

Rafael menyebut kebanyakan tas yang diamankan KPK merupakan KW alias tak asli

Dalam wawancara dengan Kompas TV, Sabtu (2/4/2023), Rafael menyebut 8 sampai 10 tas yang kemungkinan asli.

"Bicara nilai tas dari 70 tas, mungkin paling banyak 8 sampai 10 yang asli, sisanya KW. Biarlah KPK yang melihat itu asli atau palsu," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul: Rafael Alun Trisambodo Sebut Tas Mewah Istri Disita KPK Kebanyakan KW, Dari 70 Yang Asli Cuma 10

(Penulis Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor Khairina, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com