Hingga kini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban.
Kasi Humas Polres Gunungkidul Iptu Suranto mengatakan, awalnya, korban beserta lima orang rekannya dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) PMPA Vagus UNS berangkat dari kampusnya ke Gua Brahoro pukul 07.00 WIB.
Korban dan rombongan sampai ke lokasi sekitar pukul 09.00 WIB untuk melakukan kegiatan pecinta alam.
Korban bersama dua rekannya memasang tali safety di atas tebing.
Selesai memasang tali, korban mencari titik anchor untuk menalikan tali karmantel.
Tali tersebut berfungsi untuk menuruni gua.
Sesaat kemudian korban menemukan titik yang akan digunakan sebagai anchor.
"Pada saat korban akan menaruh bantalan tali, tiba-tiba tergelincir dan terjatuh. Korban berteriak dan tertahan oleh tali safety namun batu yang digunakan untuk tali safety tidak kuat dan hancur yang mengakibatkan korban terjatuh ke dasar gua," kata Suranto.
Baca selengkapnya: Mahasiswa Pecinta Alam UNS Jatuh ke Luweng Braholo Gunungkidul
Hendra (40) pria yang berprofesi sebagai dept collector, menjadi salah satu sosok heroik saat perahu tambangan di Surabaya tenggelam.
Meskipun nyawanya sendiri saat itu juga terancam karena menjadi bagian dari 12 orang penumpang, dia masih sempat menyelamatkan pasangan suami istri.
Kini pasangan suami istri tersebut belakangan diketahui harus menjalani perawatan medis di RS Wiyung Sejahtera, Surabaya.
Kedua orang itu ialah, Susanto (37) dan Yunita Triyanti (29).
Peristiwa tersebut terjadi saat perahu tambangan yang mereka naiki tenggelam di Sungai Brantas, kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Tambangan Gang 8, Karang Pilang, Surabaya, pada Sabtu (25/3/2023) pagi.
Baca selengkapnya: Nyawanya Juga Terancam, Hendra Pilih Selamatkan Suami Istri Saat Perahu Tenggelam di Sungai Brantas Surabaya