Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ziarah ke Makam Wali Songo, Ganjar: Buat Saya Penting Belajar dari Para Sunan

Kompas.com - 21/03/2023, 21:23 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama istri Siti Atikoh melakukan rangkaian ziarah ke makam Wali Songo menjelang Ramadhan.

Ganjar mengawali ziarah dari makam Sunan Ampel di Surabaya pada Jumat (17/3/2023) malam. 

Kemudian, melanjutkan ziarah ke makam Sunan Gresik, Sunan Giri di Gresik pada Sabtu (18/3/2023) pagi.

Lalu berlanjut ke makam Sunan Drajat di Lamongan dan Sunan Bonang di Tuban.

Berikutnya, Ganjar bergeser ke Demak untuk berziarah ke makam Raden Fatah dan raja-raja Demak.

Baca juga: Masjid UGM Pastikan Tak Akan Undang Anies dan Ganjar untuk Isi Acara Ramadhan, Ini Alasannya

 

Kemudian, ke makam Sunan Kalijogo dan makam Sunan Muria, Minggu (19/3/2023).

Lalu Ganjar menutup rangkaian ziarah Wali Songo pada Selasa (21/3/2023) dengan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat.

"Saat ini sudah dibuka lebar makanya semua tempat ziarah ramai sekali. Semua pengen menyambut Ramadhan sebaik-baiknya," kata Ganjar, dalam keterangan tertulis.

Mengingat tiga tahun terakhir tradisi nyadran dan kompleks pemakaman para wali hanya dibuka secara terbatas, kini ribuan umat Muslim ramai menyambut kedatangan bulan Ramadan dengan menziarahi makam para ulama tersebut.

Usai menerima Baznas Award 2023, Ganjar tiba di kompleks Makam Sunan bernama asli Syarif Hidayatullah itu sekitar pukul 15.30 WIB.

Setiba di sana, Ganjar disambut oleh Putra Mahkota Kesultanan Kanoman, Pangeran Raja Muhammad Qodirudin, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran dan sejumlah tokoh di Cirebon.

Usai salat ashar, Ganjar langsung ziarah dipimpin pengasuh Ponpes Balerante, KH Muhammad Faqih.

"Alhamdulillah ziarah terakhir di Sunan Gunung Jati ini mengajarkan banyak hal kepada kita semua tentang sosial, kemasyarakatan. Bagaimana berbuat baik dengan sesama," kata Ganjar.

 

Menurut Ganjar, yang paling berkesan dari Sunan Gunung Jati ialah sosoknya yang menjadi tokoh agama sekaligus pemerintahan.

Beliau menjadi satu-satunya Wali Songo yang bergelar Sultan.

"Dan tentu saja, karena beliau Sultan, jadi ada urusan di pemerintahan juga. Terbentuknya kesultanan di Cirebon, itu menunjukkan bagaimana tokoh agama pada saat itu tidak hanya berpikir pada soal agama, tapi ternyata juga ada di pemerintahan," ucap dia.

Dengan bergabungnya tokoh agama dalam pemerintahan, maka pengelolaan pemerintahan dilakukan dengan nilai-nilai yang baik pula.

Baca juga: Usulkan 3 Program Pembangunan 2024 ke Ganjar, Wabub Purworejo Sebut 2 di Antaranya Perbaikan Jalan Rusak

"Ada tuntunan dari agama dan tentu saja buat saya yang di pemerintahan menjadi penting belajar dari leluhur kami dari para sunan ini. Dari kemarin berkeliling, selalu mendapatkan pelajaran berharga dari beliau semua," terang dia.

Menurutnya, pemerintahan yang dicontohkan oleh Sunan Gunung Jati dahulu bermuara pada keadilan dan sudah sepantasnya ditiru oleh para pemimpin bangsa saat ini.

"Adil yang mutlak tentu saja manusia banyak kekurangan. Tapi, menuju keadilan itu tentu menjadi sesuatu yang sangat bijaksana untuk diteladani," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com