Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Malapraktik Dokter RSUD Bari Palembang, Polisi Layangkan Surat Panggilan Kedua

Kompas.com - 20/03/2023, 18:26 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan melayangkan surat panggilan kedua kepada pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang terkait laporan dugaan malapraktik yang dilakukan oleh oknum dokter.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel Kombes Pol Agung Marlianto Basuki mengatakan, mereka sebelumnya telah melayangkan surat panggilan terkait pemeriksaan oknum dokter tersebut.

Namun, manajemen dari RSUD Bari meminta waktu ke penyidik untuk memenuhi panggilan itu.

“Kami harapkan dalam pemanggilan yang kedua ini dokter RS Bari Palembang yang dilaporkan untuk datang,” kata Agung, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Anak 7 Tahun yang 4 Kali Dioperasi Usus Buntu Meninggal Dunia, Keluarga Sempat Melapor ke Polisi

Agung menjelaskan, dalam proses penyidikan mereka nantinya akan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (ID) sesuai dengan pasal 78 Undang-Undang Tenaga Kedokteran.

Nantinya, dewan etik profesi kedokteran akan menentukan apakah ada indikasi malapraktik atau bukan.

"Apabila hasil temuan dewan kode etik profesi kedokteran ditemukan adanya pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) maupun hal lainnya tentunya ini akan menjadi dasar pihak kepolisian untuk menaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan,”ujarnya.

Saat ini, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang dokter dan satu perawat dari Rumah Sakit Hermina Palembang. Korban DA sebelumnya sempat dirujuk dari RSUD Bari Palembang.

Ketiga dokter dan perawat itu dimintai keterangan terkait kondisi korban saat dirujuk.

“Kasus ini akan kami terus dalami, hari ini sudah tiga dokter dan satu perawat dari RS Hermina. Mereka sudah dimintai keterangan, untuk oknum dokter yang dilaporkan surat kedua sudah kami layangkan,” jelasnya.

Baca juga: Foto Viral, Anak 7 Tahun Turun Berat Badan Usai 3 Kali Operasi Usus Buntu di RSUD Bari Palembang

Setelah empat kali menjalani operasi usus buntu, DA seorang gadis belia berusia tujuh tahun di Palembang, Sumatera Selatan meninggal pada Minggu (19/3/2023) karena kondisi kesehatannya sudah semakin memburuk.

Herman (44) ayah kandung dari DA mengatakan, putrinya itu menjalani operasi usus buntu keempat di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang pada Senin (13/3/2023) kemarin. Usai dioperasi kondisi DA pun sempat berangsur pulih.

Empat hari kemudian kondisi DA kembali menurun hingga harus menjalani perawatan khusus. Akan tetapi, gadis malang itu tak lagi tertolong dan dinyatakan meninggal pada pukul 22.00WIB kemarin.

“Anak saya tidak sadar, sempat detak jantungnya hilang lalu diambil tindakan detak jantungnya ada lagi. Setelah itu dinyatakan meninggal,”kata Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Gerindra Kota Semarang Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pada Mei-Juni

Regional
Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com