KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berhasil menemukan potongan tubuh bagian kaki yang diduga sisa mutilasi mayat dalam koper merah di Sungai Cimanceuri, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Banten.
Kini, potongan kaki tersebut dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (19/3/2023).
Kapolsek Tenjo Iptu Suyadi mengatakan, potongan tubuh bagian kaki kiri ditemukan nyangkut di kayu belakang pabrik PT Silkon oleh warga sekitar.
"Ditemukan satu potongan tubuh manusia bagian kaki sebelah kiri," kata Suyadi, melalui keterangan tertulisnya, pada Minggu.
Baca juga: Update Kasus Mayat Mutilasi Dalam Koper Merah, Warga Temukan Potongan Kaki di Sungai
Menurut Suyadi, potongan kaki Kiri tersebut diduga merupakan bagian dari tubuh korban mutilasi dalam koper merah.
Sebab, sampai saat ini, jenazah korban mutilasi berinisial RD (35) itu masih dalam kondisi belum lengkap di RS Polri.
Tubuh korban dipotong menjadi empat bagian menggunakan mesin gerinda dan dibuang terpisah oleh tersangka mutilasi, DA (33).
Potongan tubuh bagian kepala dan kedua kaki korban dibungkus kresek hitam lalu dibuang ke sungai.
Sedangkan potongan tubuh lain dimasukkan ke dalam koper merah dan dibuang ke pinggir jalan.
Suyadi menyebut, untuk bagian kepala dan kaki sebelah kanan hingga kini masih belum ditemukan.
"Temuan itu jam 12 siang oleh dua orang saksi KM dan S, mereka melihat sesuatu tersangkut di kayu di sungai itu. Setelah dilihat lebih dekat ternyata potongan kaki manusia dan dengan cepat saksi melaporkan temuan itu," ungkap dia.
Baca juga: Motif Mutilasi Mayat Dalam Koper Merah di Bogor, Diduga Korban Tolak Hubungan Sejenis
Selanjutnya pihak kepolisian datang ke lokasi untuk memastikan potongan kaki tersebut.
Polsek Tenjo berkoordinasi dengan Polsek Tigaraksa dan Polsek Cikupa untuk melakukan evakuasi potongan kaki tersebut.
"Tim Inafis datang ke lokasi dan memastikan benar bahwa potongan itu diduga kaki korban mutilasi. Potongan kaki tersebut langsung dikirim ke RS Polri Kramatjati sebagai tindak lanjut pemeriksaan intensif," ungkap dia.