Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Banjir Lumpur Tambang Cemari Sekolah, Masyarakat Segel Kantor DLH Konawe Utara

Kompas.com - 17/03/2023, 16:02 WIB
Kiki Andi Pati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Sejumlah orang yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kecamatan Andowia bersama tokoh masyarakat Desa Puusuli, Kamis (16/3/2023) menyegel kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Aksi penyegelan yang dilakukan warga dan mahasiswa itu lantaran pihak DLH Kabupaten Konawe Utara, belum mengeluarkan rekomendasi penutupan sementara aktivitas pertambangan PT Bumi Nikel Nusantara ( BNN).

Sebelumnya, kegiatan operasional PT BNN di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara menyebabkan bangunan SD dan SMP satu atap digenangi tanah lumpur akibat longsor dan banjir.

Baca juga: PPATK Ungkap Modus Kejahatan Jelang Pemilu: Pemberian Izin Tambang Marak, Kredit Macet Meningkat

Akibatnya, aktivitas proses belajar mengajar di sekolah tersebut terhambat.

“Kami hadir di kantor DLH Kabupaten Konut untuk meminta rekomendasi pemberhentian sementara aktivitas PT BNN, tapi DLH tidak bisa mengeluarkan. Maka dengan ini kami segel kantor DLH Konut,” ungkap salah satu mahasiswa asal Kecamatan Andowia.

Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Konut, Rahmatullah saat dikonfirmasi melalui telepon belum memberikan tanggapan.

Kepala Bidang Penataan dan Penaatan DLH Kabupaten Konut, Agustian mengatakan, Tim DLH didampingi pihak perusahaan sudah meninjau lokasi terdampak banjir lumpur tersebut.

“Anggota kami masih dalam penyelidikan. Setelah penyelidikan nanti akan disimpulkan hasil verifikasi lapangannya,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa SMPN 1 Atap masuk dalam lokasi Izin Usaha Pertambangan PT Bumi Nikel Nusantara.

Baca juga: Kisah Buruh Tambang Pasir Merapi yang Ngalap Berkah di Tengah Gemuruh Erupsi: “Ben Keluarga Iso Mangan”

Sebelumnya, beredar sebuah video tanah longsor yang menimpa SMPN 1 Atap yang berada di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut),pada Senin (13/3/2023).

Dalam video berdurasi 2 menit, terlihat lumpur berwarna merah memenuhi halaman serta ruang kelas di sekolah tersebut.

Warga yang merekam video itu menyebutkan bahwa longsor yang terjadi di sekolah tersebut akibat kegiatan penambangan PT Bumi Nikel Nusantara.

“Ini akibat dari aktivitas penambangan PT Bumi Nikel Nusantara. Ini longsorannya dari atas gunung sana,” terangnya.

Beberapa ruangan kelas yang menjadi tempat para siswa menerima pelajaran dipenuhi sisa-sisa longsoran. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar sempat terhenti.

SMPN 1 Atap di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) digenangi lumpur dan batu akibat longsor dari kegiatan penambangan PT BNNKOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI SMPN 1 Atap di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) digenangi lumpur dan batu akibat longsor dari kegiatan penambangan PT BNN

Kepala SMP satu atap Andowia, Asbullah menuturkan bahwa kejadian ini kerap terjadi, namun baru kali ini longsoran tanah berupa lumpur masuk hingga ke ruangan kelas.

Baca juga: Kejati NTB Telusuri Aliran Dana Korupsi Tambang Pasir Besi Lombok Timur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com