Sementara itu, pada saat dilakukan pencarian barang bukti dengan membawa pelaku YP WS dan HW, mereka mencoba melawan petugas.
"Setelah sampai ke Riau, kita masih mencari barang bukti, di antaranya pakaian yang digunakan pelaku saat beraksi, topi, sepatu dan berangkas tempat uang. Namun, mereka melawan petugas, sehingga diberikan tindakan tegas," kata Sunhot.
Sunhot mengatakan, otak pelaku perampokan adalah AW yang merupakan oknum TNI.
AW juga yang berperan menembak salah satu petugas pengisian uang ke ATM Panin Bank.
"Eksekutor ini adalah oknum (TNI), dan kami sudah berkoordinasi serta bekerjasama dengan pihak Denpom Pekanbaru," sebut Sunhot.
Senjata api yang digunakan AW untuk menembak korban jenis makarov. Senjata api itu milik AW yang dibeli seharga Rp 15 juta pada tahun 2017 di Tanjung Priok.
"Bukan senpi dinas (AW)," kata Sunhot.
Sedangkan peran empat pelaku lainnya, ada yang menyewa mobil dan mengambil uang Rp 100 juta.
Sunhot mengaku, pihaknya masih mendalami motif para pelaku melakukan perampokan.
Lebih lanjut, Sunhot mengungkapkan bahwa para pelaku sudah datang ke Riau sejak 28 Februari 2023.
Mereka sempat keliling mencari target di Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan. Namun, mereka belum menemukan sasarannya.
Kemudian, pada Sabtu (4/3/2023), para pelaku menggambarkan seputar ATM Panin Bank.
Keesokan harinya, Minggu (5/3/2023) pagi, para pelaku melancarkan aksinya.
"Para pelaku mengikuti mobil yang hendak melakukan isi ulang uang ke ATM. Jadi, sudah digambarkan bagaimana mereka beraksi dan melakukan pelarian ke pulau jawa," kata Sunhot.