Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Siapkan Masker untuk Warga jika DIY Terdampak Abu Vulkanik Erupsi Merapi

Kompas.com - 11/03/2023, 15:27 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap membagikan masker kepada warga jika sewaktu-waktu terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Merapi.

Masker tersebut sebelumnya diperuntukan bagi penanganan pandemi Covid-19.

"Siap, kita siap masker. Memang ada stok yang kita siapkan untuk antisipasi Merapi ya, saya kira Sleman juga siap dengan itu kita dorong juga ke Sleman," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, Sabtu (10/3/2023).

"Saya kira saat ini warga antisipasi itu ya dengan ketersediaan masker, nanti kita masih siap membantu masyarakat bila nanti ada pergerakan ke selatan oleh karena angin," ujarnya.

Baca juga: Jip Lava Tour Berhenti Operasi karena Gunung Merapi Meletus, Disiagakan untuk Bantu Evakuasi

Biwara menyampaikan sampai sekarang ini belum ada warga Sleman, yang mengungsi pasca erupsi Gunung Merapi.

Ia juga memastikan kawasan wisata yang masuk area selaran Gunung Merapi sampai sekarang belum dilakukan penutupan.

"Daerah merapi yang selatan belum ada penutupan," kata Biwara.

Biwara mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terutama jika arah angin tiba-tiba berubah ke arah selatan dan berpotensi menyebabkan hujan abu.

"Terutama kalau kemudian ada arah angin yang membawa abu itu ke selatan itu yang perlu diwaspadai. Nanti tentu lebih baik memang kalau kondisi tidak harus keluar maka lebih baik mengamankan diri mengantisipasi angin itu," kata dia.

Sebelumnya, Biwara menyebutkan, Gunung Merapi keluarkan awan panas guguran dari kubah di barat daya.

"Hasil koordinasi kita dengan BPPTKG bahwa yang sekarang mengeluarkan luncuran itu yang kawah kubah di barat daya," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (11/3/2023).

Ia menambahkan, potensi bahaya kali ini cenderung mengarah ke barat daya atau Sungai Krasak.

"Jadi ancaman potensi sekarang ini lebih banyak ke barat daya, kali krasak ya," kata dia.

BPBD DIY mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan abu vulkanik, masyarakat diminta untuk menyiapkan masker.

"Untuk yang masyarakat di wilayah DIY saat ini lebih baik untuk meningkatkan kewaspadaan terutama untuk debu kalau nanti ada yang terbawa angin ke selatan, terutama masker," jelas Biwara.

Baca juga: Merapi Muntahkan Awan Panas, Sejumlah Wilayah Terdampak Abu Vulkanik

Untuk saat ini, menurut Biwara belum perlu dilakukan evakuasi kepada warga yang berada di wilayah selatan (Sleman).

"Jadi belum perlu evakuasi masih meningkatkan kewaspadaan sambil menunggu informasi lebih lanjut dari BPBD maupun BPPTKG," jelas dia.

Kondisi sekarang Sambung Biwara, kubah bagian tengah cenderung bersuhu lebih dingin. Saat ini lebih aktif bagian barat, sehingga dampaknya lebih ke arah Magelang.

"Tapi kondisinya kubah yang tengah itu turun jadi lebih dingin, memang lebih aktif yang di barat daya itu. Makanya dampak lebih banyak ke Magelang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com