Akibatnya, korban terjatuh ke dalam saluran pembuangan air atau got.
"Kemudian ada suara yang diketahui berasal dari seorang anggota TNI AD berinisial AF dari Kesatuan Yon Zipur 18, yang berteriak bunuh dia," kata Anam.
Mendengar teriakan anggota TNI itu, sejumlah pria berjumlah banyak yang tidak dikenal, menghampiri korban lalu menendang dan memukul korban hingga terjatuh.
Aksi pengeroyokan itu terhenti saat korban mengaku seorang anggota polisi.
Korban lalu meninggalkan lokasi lalu menuju rumah sakit terdekat. Korban mengalami luka pecah di bibir, keluhan sakit di dada, sakit di kepala belakang dan punggung belakang, serta nyeri pada tulang rusuk.
"Untuk nyeri tulang rusuk sudah dilakukan rontgen, namun hasil belum disampaikan dari pihak rumah sakit. Jadi hasil lengkap sesuai visum masih menunggu," ungkap Anam.
Baca juga: Istri Sebut Viktor Laiskodat Tak Bakal Maju Lagi pada Pilgub NTT 2024
Korban yang tak terima, kemudian melaporkan kejadian itu ke Markas Polres Rote Ndao, untuk diproses hukum lebih lanjut.
Korban saat ini hanya menjalani rawat jalan di rumahnya.
"Usai menerima laporan yang dituangkan dalam Laporan Polisi LP/B/18/III/2023/SPKT/RES ROTE NDAO/POLDA NTT, tanggal 10 Maret 2023, petugas sudah membuat visum et repertum (VER). Saat ini anggota sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.