Juju tidak sendiri. Saat itu, dia didampingi bidan Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, yang juga bidan puskesmas tersebut.
Euis, bidan Desa Buniara, menceritakan kronologi kejadian.
"Awalnya pada Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 18.30 WIB atau bada maghrib, Pak Juju Junaedi datang ke tempat praktik saya, membawa istrinya untuk pemeriksaan kehamilan istrinya yang sudah sembilan bulan," ujar Euis, dikutip dari Tribun Jabar.
Baca juga: Bupati Subang Jadi Sorotan, Hadiri Kontes Dangdut Saat Warganya Kebanjiran
Tidak lama kemudian, pasien muntah. Saat itu, Euis menduga itu biasa, mual mau melahirkan, karena secara fisik pasien terlihat sehat tidak menunjukkan gejala sakit apa-apa.
Namun, khawatir terjadi sesuatu, ia bersama suami pasien membawa pasien ke Puskesmas Tanjungsiang. Sampai di puskesmas sekitar pukul 19.30 WIB, pasien kembali muntah.
"Untuk memastikan kondisi pasien yang sebenarnya, saya dan bidan jaga puskesmas beserta keluarga langsung membawanya ke RSUD Subang menggunakan ambulans Puskesmas Tanjungsiang."
"Saat itu, pihak puskesmas memberi tahu pihak RSUD Subang via telepon bahwa akan ada pasien yang mau melahirkan dirujuk ke RSUD dan surat rujukan menyusul dan akan dibawa oleh pihak keluarga," tuturnya
Baca juga: Kisah Pilu Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Melahirkan di RSUD Subang
Kemudian, menurut Euis, mereka bersama pasien dan keluarganya tiba di RSUD Subang sekitar pukul 21.00 WIB. Pasien dibawa ke ruang IGD.
"Di ruang IGD, pasien mendapat perawatan sebentar, kemudian langsung dibawa ke ruang PONEK (Ruangan Khusus Ibu Melahirkan)," ucapnya.
"Namun sayang, sesampai di ruang PONEK, perawat malah ngomong ruangan PONEK penuh dan ICU juga penuh dan silakan bawa pasien ke rumah sakit yang lain, tanpa ada pemeriksaan dari pihak perawat di ruang tersebut," imbuhnya.