LAMPUNG, KOMPAS.com - Penimbunan BBM bersubsidi diduga dilakukan di kediaman oknum polisi di Dusun Srikaton, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Warga mengaku tidak berani menegur lantaran takut dengan status ataupun strata sosial oknum tersebut.
Salah seorang warga mengatakan, dugaan penimbunan BBM sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
"Sudah lama, Bang. Mungkin ada lima tahunan, sudah jadi rahasia umum di sini," kata RD saat dihubungi, Senin (6/3/2023).
RD meminta agar identitasnya dirahasiakan, tetapi dia tidak menolak jika panggilan telepon direkam.
Penimbunan terakhir yang dia ketahui terjadi pada Senin siang. Menurutnya, ada sejumlah truk colt diesel dengan ditutupi terpal terparkir di rumah oknum itu.
"Warga tadi nggak bisa lewat karena akses jalan masuk tertutup truk," kata RD.
Baca juga: Minibus Terbakar di SPBU Petahunan Lumajang, Diduga Selesai Kulak BBM Bersubsidi
RD juga mengirimkan rekaman video dugaan aktivitas penimbunan solar tersebut.
Pada video pendek itu, terlihat sejumlah truk terparkir di tepi jalan gang. Truk jenis colt diesel berplat BG (Sumatera Selatan) itu ditutupi terpal pada bagian bak.
"Ada juga truk tanki waktu itu, ada delapan truk tanki ngecor di situ," kata RD.
Dia menambahkan, masyarakat setempat sudah sangat resah dengan aktivitas tersebut. Namun warga tidak berani menegur lantaran status oknum yang anggota kepolisian.
"Mohon segera ditindak, warga di sini sudah resah, mau negur tapi takut," kata RD.
Direktur Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Donny Arif Praptomo membenarkan dugaan penimbunan BBM bersubsidi ini.
Dia juga membenarkan indikasi adanya keterlibatan anggota kepolisian terkait penimbunan BBM tersebut.
"Sedang didalami keterlibatan anggota," kata Donny saat dihubungi Senin malam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.