Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ayah Praka Jumardi Dengar Anaknya Gugur, Kaget Banyak TNI di Rumah hingga Istrinya Pingsan

Kompas.com - 05/03/2023, 09:33 WIB
Reni Susanti

Editor

WATAMPONE, KOMPAS.com - Hermanto, ayah almarhum Praka Jumardi, menyampaikan kegelisahannya sebelum kepergian sang anak untuk selama-lamanya.

Praka Jumardi merupakan anggota TNI Yonif Raider 303/SSM Divisi 1 Kostrad. Ia gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuka, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (3/3/2023).

Hermanto menjelaskan, ia tidak bisa tidur 2 hari 2 malam saking gelisahnya. Hingga ia mendapatkan kabar, Praka Jumardi gugur.

Baca juga: Kronologi KKB Membabi Buta Menembaki TNI, Praka Jumardi Gugur Saat Ingin Menolong Warga

"Waktu hari Kamis saya gelisah berdua mamanya selama dua hari. Sampai-sampai tidak bisa tidur. Saya bilang ada apa ini?" kata Hermanto dikutip dari Tribun-Timur.com di kediamannya Jl Kemauan, Leppangeng RT/RW 006/002, Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2023).

"Ternyata anakku meninggal hari Jumat, hari di mana dia lahir," tambahnya.

Baca juga: Praka Jumardi Gugur Ditembak KKB Saat Evakuasi Warga Sipil di Puncak, Jenazah Akan Dipulangkan ke Bone

Hermanto mengaku, terakhir berkomunikasi dengan anaknya sekitar satu bulan lalu. Saat itu, ia anaknya cerita dipindahtugaskan ke Papua.

"Bulan lalu terakhir komunikasi. Dia menelepon sama mamanya, dia sampaikan mau pindah tugas. Ternyata ini maksudnya pindah tugas," jelasnya.

Hermanto juga menambahkan, semenjak anaknya menjadi anggota TNI, baru tiga kali ia melihatnya pulang ke rumah.

"Semenjak menjadi TNI tahun 2013 baru tiga kali pulang kampung. Jarang sekali memang pulang itu anakku karena bertugas," kenangnya.

Kaget Banyak Tentara di Rumah

Hermanto mengaku sempat terlambat mendapat kabar kepergian anaknya. Saat itu dirinya sedang berada di sawah.

Dia baru mengetahui kabar itu setelah ada yang datang memberitahu bahwa ada yang mencarinya di rumah.

Tiba di rumah, Hermanto melihat banyak tentara di rumahnya. Di situ ia diberi tahu, jika anaknya Praka Jumardi gugur dalam tugasnya di Papua.

Hermanto hanya bisa pasrah. Sementara istrinya pingsan usai mendengar kabar tersebut.

"Saya baru tahu anakku meninggal kemarin pas pulang dari sawah. Itu pun karena ada orang datang panggil saya di sawah. Dia bilang ke saya, kalau ada yang cari saya di rumah," kata Hermanto.

"Setelah itu saya langsung pulang. Pas sampai di rumah, saya lihat banyak tentara. Mamanya langsung pingsan dan diangkat ke rumah," sambungnya.

Berita sebelumnya, prajurit TNI Praka Jumardi dan seorang warga sipil perempuan berinisial TM meninggal dunia dalam sebuah serangan KKB di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (3/3/2023).

TM yang merupakan warga asli Papua meninggal karena ditembak KKB saat berada di Kampung Pamebut, Distrik Yugumuak sekira pukul 10.58 WIT.

Sedangkan Praka Jumardi yang bertugas di Satgas Yonif Raider 303/SSM meninggal saat berusaha mengevakuasi jasad TM.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, serangan KKB ditujukan ke Pos Sinak Satgas Yonif Raider 303/SSM pada sore hari.

"Gerombolan KST (Kelompok Separatis Teroris) telah menyerang dan menembak Personel Pos Sinak Satgas Yonif Raider 303/SSM. Seorang warga sipil dan satu prajurit meninggal dunia," ungkapnya, Jumat (3//3/2023, dikutip dari TribunPapua.com.

Serangan ini berawal ketika prajurit TNI akan mengevakuasi TM yang tewas tertembak oleh KKB.

"Bermula ketika gerombolan ini menembak warga sipil seorang perempuan (TM)," jelasnya.

Para personel TNI berusaha mengevakuasi korban ke Puskesmas Sinak. Saat itulah KKB menembaki para personel TNI dan terjadilah baku tembak.

"Namun saat evakuasi menuju Puskesmas, tim evakuasi diadang dan ditembak oleh KKB. Kontak tembak pun terjadi, mengakibatkan Praka Jumardi tertembak," ucap dia.

Praka Juamrdi yang mengalami luka tembak masih hidup ketika dibawa ke Puskesmas Sinak.

"Namun, selang beberapa saat dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis," tambahnya.

Jasad TM dan Praka Jumardi telah berada di Puskesmas Sinak dan akan dievakuasi ke keluarga masing-masing.

"Direncanakan Praka JM akan dievakuasi menuju Timika," bebernya.

Jasad Praka Jumardi diterbangkan ke kampung halamannya di Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melalui Bandara Mozes Kilangin Timika, Sabtu (4/3/2023).

Sebelumnya, jasad Praka Jumardi telah divisum di RSUD Mimika oleh tim medis. Dari RSUD Mimika jasadnya dibawa ke Mako Kodim 1710/Mimika.

Proses evakuasi jasad Praka Jumardi dari Puncak menggunakan pesawat PT Smart Air PK-SNG dan tiba di Bandara Mozes Kilangin Jumat sekitar pukul 17.00 WIT.

Adanya proses visum terhadap jasad korban dibenarkan oleh Humas RSUD Mimika, Luky Mahakena.

"Rencananya jenazah akan dilakukan visum sesuai permintaan," paparnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sang Ayah Gelisah Sebelum Dapat Kabar Praka Jumardi Meninggal: Sejak Jadi TNI Dia Baru 3 Kali Pulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Regional
Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com