Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Siswa SMA di Kupang Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi, Takut Pemabuk di Jalan hingga Tak Sarapan

Kompas.com - 02/03/2023, 16:48 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah siswa mulai mengeluhkan soal kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) para siswa masuk pukul 5 pagi ke sekolah.

Salah satunya siswa bernama Bibiyana Rambu Babang, siswa kelas 12 di SMAN 1 Kota Kupang.

Menurut Rambu saat ini dirinya harus bangun lebih awal yaitu jam 4 pagi. Setelah itu dirinya berjalan kaki ke sekolah karena jarak kosnya tidak terlalu jauh dari sekolah. 

Baca juga: Pro Kontra Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi di NTT, Alasan Gubernur Viktor hingga Ombudsman Banjir Keluhan

Namun, siswa asal Sumbawa Barat itu sempat mengaku was-was saat berangkat ke sekolah karena suasana masih sepi dan gelap. Dirinya khawatir akan bertemu penjahat atau pemabuk di jalan. 

"Saya ada rasa takut juga, misalnya saat jalan ke sekolah tiba-tiba ketemu orang mabuk, tapi Puji Tuhan dua hari belum ketemu dan semoga tidak ketemu sama sekali," kata dia, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Video Gubernur NTT Minta Siswa SMA di Kupang Mulai Pelajaran Jam 5 Pagi, Kepala Dinas Sebut untuk Latih Kedisiplinan

Orangtua sempat khawatir

Rambu mengatakan, saat menceritakan aturan itu, orangtuanya sempat khawatir. Namun, kata Rambu, orangtunya berpesan agar tetap ikuti aturan yang ada.

"Saat beritahu orangtua di Sumba Timur mereka khawatir dan takut, karena kami belum tau situasi dan kondisi Kota Kupang," katanya.

"Tapi karena kata orangtua itu aturan yang harus dijalankan, apalagi kami anak tanggungan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur yang bersekolah di Kota Kupang," tambahnya.

Baca juga: Kisah Siswa SMA di Kupang Gelisah Saat Tidur karena Harus Bangun Sebelum Pukul 5 Pagi

Tak punya waktu masak sarapan

Sementara itu, selama kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi, dirinya sulit memasak sarapan.

Pasalnya, dirinya merasa gelisah saat tidur dan khawatir bangun terlambat.

"Jadi kalau biasanya saya tidur jam 12 malam, kemudian jam 01.00 Wita tersadar dan bangun cek ponsel. Jadi kami tidak bisa tidur dan gelisah menunggu sampai jam 04.00 Wita," ungkap dia.

Lalu Rambu mengaku bisa makan setelah pulang sekolah pada pukul 11.30 Wita.

Mengantuk di kelas

Ilustrasi siswa SMAKOMPAS/A HANDOKO Ilustrasi siswa SMA

Rambu tidak memungkiri, rasa kantuk sangat terasa ketika jam pelajaran pukul 09.00 Wita.

Namun dirinya menyebut kondisi itu karena masalah belum terbiasa. Dirinya pun berharap akan segera menyesuaikan dengan kebijakan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Datang ke Aceh, Anies dan Muhaimin Ucapkan Terima Kasih

Regional
Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Mantri Hutan Buru Pendaki yang Nyalakan “Flare” di Gunung Andong

Regional
Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Ambulans Vs Truk di Tol Batang-Semarang, 1 Penumpang Tewas

Regional
Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Napi Lapas Kedungpane Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com