KOMPAS.com - Muhamad Temarwut, warga Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, diduga tewas tertembak peluru nyasar saat aparat kepolisian menghalau bentrokan massa, Senin (27/2/2023).
Menurut Sekretaris Desa Wakal Armal Samal, korban tewas usai tertembak di bagian dada.
“Iya, itu kejadiannya kemarin sore, jadi polisi tiba-tiba masuk ke dalam negeri (desa) tapi rata-rata itu Brimob lalu melepaskan rentetan tembakan dan mengenai bagian dada korban,” kata Sekretaris Desa Wakal Armal Samal kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: 12 Orang Tewas dalam Kerusuhan Wamena, Kapolda Janji Transaparan, 16 Polisi Diperiksa Propam
Menurut Armal, Korban tertembak saat berada di depan rumah mencuci mobil. Korban diketahui bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot).
“Dia tertembak saat sedang membersihkan mobil di depan rumahnya,” katanya.
Baca juga: Sopir Angkot di Wakal Tewas Diduga Tertembak Polisi yang Halau Bentrok Massa
Armal sendiri mengaku tidak mengetahui persis penyebab aparat masuk ke desanya. Atas kejadian itu, dirinya mengaku prihatin dengan insiden yang menewaskan seorang warga.
Dirinya mendesak Kapolda Maluku untuk mengungkap pelaku penembakan dan memberi ganjaran hukuman.
Selain itu ia juga meminta polisi dapat menangkap pelaku penganiayaan warga Wakal hingga tewas yang menjadi pemicu utama terjadinya bentrokan dan ketegangan kedua warga desa hingga saat ini.
“Pelaku penembakan harus diungkap identitasnya dan diproses hukum. Kami juga meminta para pelaku yang menganiaya warga Wakal hingga tewas dan itu yang menjadi pemicu utama agar dapat ditangkap, karena sampai saat ini mereka belum juga ditangkap,” ungkap dia.
Terkait insiden tersebut, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menegaskan, saat melakukan pembubaran massa ada warga yang diduga menembaki polisi dengan menggunakan senjata api organik.
Pihaknya pun meminta oknum warga itu untuk segera menyerahkan diri.
“Kami minta yang bersangkutan dapat menyerahkan diri secara baik-baik, kalau melawan, kita akan tangkap baik hidup atau mati,” tegas Latif.
Selain itu, kata Latif, pihaknya mengidentifikasi ada salah seorang warga yang selama ini menjadi pemicu bentrok antara warga Hitu dan Wakal.
Ia bahkan diketahui menyimpan dua pucuk senjata api organik jenis SS1 V2 dan Revolver.
“Kemarin pada saat konflik terjadi, sempat menembakkan senpinya ke anggota Brimob kita,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan massa pecah antara warga Desa Wakal dan Hitu, Senin (27/2/2023) sore. Peristiwa bentrokan itu bukan pertama kali.
Sejumlah personel keamanan yang disiagakan di perbatasan kedua desa untuk mengantisipasi bentrokan.
(Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.