Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirip Mantan Suami dan Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Merangin Aniaya Anaknya hingga Tewas

Kompas.com - 28/02/2023, 11:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - WA (34) pelaku penganiayaan yang berujung kematian anak kandungnya, DF (7) masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Merangin, Jambi.

Kapolres Merangin AKBP Dewa Arinata mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara ini, WA nekat menganiaya anaknya dipicu karena faktor ekonomi.

"Tersangka Winda ini depresi, karena ekonominya sangat rendah, mengingat dia ini janda," kata AKBP Dewa, Senin (27/2/2023).

Selain itu kepada petugas, WA mengaku wajah anaknya mirip dengan mantan suaminya hingga ia kerap kesal saat melihat korban.

"Korban ini mirip dengan ayahnya, yang merupakan mantan suami dari tersangka, sehingga tersangka kerap kesal ketika melihat korban," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Pilu Anak 7 Tahun di Jambi Tewas Dianiaya Ibu Kandung, Berawal soal Isi Air di Ember

Sementara itu saat ini Satreskrim Polres Merangin memburu Patris Siswanto, pacar WA.

Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Lumbrian Hayudi Putra mengatakan, bahwa dari hasil interogasi, pacar WA berada di lokasi kejadian saat penganiayaan terjadi.

"Bahkan yang membawa DF ke rumah sakit ini adalah saudara Patris Siswanto, sehingga kami membutuhkan keterangan yang bersangkutan," kata AKP Lumbrian, Senin (27/2/2023).

Ia mengatakan, setelah mengantar korban ke RSUD Kolonel Abundjani Bangko, Patri langsung melarikan diri ke luar kota.

"Dari informasi terbaru, Patris saat ini sedang dalam perjalanan menuju Medan menggunakan Bus ALS," jelasnya.

Baca juga: Usai Aniaya Anaknya, Ibu di Jambi Pergi Kerja, Kaget Saat Dikabari Korban Tak Kunjung Bangun

Diberitakan sebelumnya DF tewas saat dirawat di RS usai dianiaya ibu kandungnya. Penganiayaan terjadi di rumah mereka pada Jumat (24/2/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat itu sang ibu memukuli anaknya yang abai saat diminta untuk mengisi ember dengan air.

WA memukul perut korban dengan gagang sapu sebanyak dua kali dan menendang perut korban sebanyak tiga kali.

Ia juga memukul wajah korban dengan tangan serta membanting anaknya ke lantai berkali-kali dan membenturkan kepala korban ke lantai.

Setelah menganiaya anaknya, pelaku pergi bekerja. Ia kemudian pulang setelah dikabari anak pertamanya jika korban tak kunjung bangun.

Korban sempat dilarikan ke RS dan ia meninggal dunia saat menjalani perawatan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suwandi | Editor : Pythag Kurniati), Tribun Jambi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com