Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Gelapkan Aset Daerah, Mahasiswa dan Dosen Unipa Geruduk Kantor DPRD Sikka

Kompas.com - 24/02/2023, 18:53 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Tuduhan tersebut dimuat dalam sebuah pemberitaan media online, Selasa (21/2/2023). Bahkan fraksi Hanura DPRD Sikka berencana melaporkan Unipa ke Kejaksaan setempat.

Pihak Unipa yang tidak terima dengan tuduhan tersebut kemudian melakukan aksi damai di kantor DPRD. Mereka meminta Wenseslaus mengklarifikasi pernyataannya.

Tanggapan Wenseslaus

Menanggapi aksi tersebut, Wenseslaus menegaskan, apa yang ia disampaikan merupakan hal yang sebenarnya bukan suatu kebongan. .

"Rasanya lucu ketika saya menyampaikan soal penggelapan aset daerah lalu disampaikan bahwa itu adalah berita hoaks," ujar Wenseslaus saat ditemui wartawan di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Sikka, Jumat.

Ia mengatakan, dugaan penggelapan aset Pemda berdasarkan temuan laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK tahun 2021.

Baca juga: Cerita Nelayan di Sikka, Selamatkan Penyu Belimbing yang Tersangkut Pukat

Ia menerangkan, dalam dokumen tersebut menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen dan cek fisik diketahui bahwa Unipa menggunakan aset milik Pemkab Sikka berupa tanah seluas 65.000 meter persegi dan 66.100 meter persegi yang tercatat pada KIB BPKAD sebagai SKPKD.

Ia melanjutkan, dalam dokumen itu Kasubid Pengamanan Aset menjelaskan bahwa Unipa sudah sejak lama memakai aset tanah Pemda karena pada awalnya Unipa adalah yayasan pendidikan tinggi milik Pemkab Sikka.

Selanjutnya, Unipa menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Dinas Kesehatan dan pada akhirnya Unipa lepas dari kepemilikan Pemkab Sikka tetapi aset yang digunakan belum dikembalikan. Unipa juga disiapkan menjadi universitas negeri di Pulau Flores.

"Pernyataan dan temuan LHP BPK ini yang menjadi dasar pernyataan saya bahwa ada dugaan penggelapan aset daerah oleh Yayasan Unipa Maumere sejak 2005 sampai 2021," jelasnya.

"Ini tidak hoaks saya menyampaikan apa adanya sesuai hasil temuan BPK. Ini dokumennya," tambahnya.

Baca juga: Balita yang Hilang Terseret Banjir di Sikka Ditemukan Tewas

Wenseslaus mengakui, pihak Unipa telah membayar Rp 290-an juta ke Pemkab Sikka. Namun jika dihitung sejak kampus itu didirikan tahun 2005, semestinya Unipa harus membayar kurang lebih Rp 4,6 miliar kepada Pemda Sikka.

"Kalau kita kalikan dari 2005 sampai 2021 itu kurang lebih 16 tahun. Kalau dihitung secara matematis kurang lebih Rp 4,6 miliar. Itu yang harus dibayar oleh Unipa, karena Unipa menggunakan aset daerah," jelasnya.

Wenseslaus menambahkan, dugaan penggelapan aset itu ia sampaikan dalam kapasitas sebagai anggota DPRD, yang juga sebagai penyelenggara negara.

"Tugas dan fungsi kontrol saya harus jalan. Untuk apa? Ya untuk mengamankan seluruh aset pemerintah dan untuk kepentingan masyarakat umum. Saya bicara sebagai anggota DPRD," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com