BORONG, KOMPAS.com – Durian montang asal Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai memasuki musim panen. Petani durian di Desa Goloriwu, Kecamatan Kuwus Barat, Kabupaten Manggarai Barat, mulai memanen buah duriannya.
Dengan cita rasa mentega dan susu, buah durian dari Goloriwu banyak diburu pembeli, termasuk pembeli di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.
"Rasa duriannya seperti mentega dan susu sesuai dengan namanya," jelas Kepala Desa Goloriwu, Edo Mense saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Mengenal Durian Lato-lato, Durian Mini Asli Lereng Gunung Semeru
Mense menjelaskan, petani yang memiliki tanaman pohon durian di desanya sebanyak 20 orang. Salah satunya adalah petani bernama Donatus Lon yang memiliki 40 pohon durian. Dia adalah petani yang memiliki banyak pohon durian.
"Dia (Donatus Lon) panen durian tahun ini hampir 3.000 buah. Dia jual dengan harga Rp 25.000 per buah. Kalau 3.000 dikali Rp 25.000 mendapatkan pemasukan Rp 75 juta. Dia panen durian paling banyak di Desa Goloriwu," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Durian Bawor Banyumas, Rasa Manis Legit Berpadu Sedikit Pahit, Diburu Artis hingga Pejabat
Mense menjelaskan, bibit pohon durian jenis montang ini berasal dari luar. Kini, durian menjadi salah satu pendapatan ekonomi petani di Desa Goloriwu.
"Petani menjual ke pasar di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Dan, juga dijual di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Dan, juga dijual kepada relasi yang suka makan buah durian," jelasnya.
Polikarpus Binti Sardi, anak dari Donatus Lon, mengatakan, panen durian ayahnya untuk tahun ini berkisar 3.000 sampai 4.000 buah.
"Kami menjual di pasaran dengan harga berkisar Rp 25.000 dan Rp 20.000. Jenis durian lokal mentega, susu dan montang," kata Polikarpus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.