Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selundupkan 309 Bungkus Sabu, 8 ABK Asal Iran Ditangkap di Samudra Hindia

Kompas.com - 24/02/2023, 11:18 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com- Badan Narkotika Nasional (BNN) RI bersama Bea Cukai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ratusan kilogram sabu ke Indonesia oleh jaringan internasional.

Sebanyak delapan warga negara Iran sebagai anak buah kapal (ABK) ditangkap di perairan Samudra Hindia pada Rabu (22/2/2023).

"Kerja sama kita bersama Bea Cukai berhasil mengungkapkan yang betul- betul jaringan internasional dan ditangkap di perairan zona ekonomi eksklusif," kata Kepala BNN RI Komjen Petrus Reinhard Golose kepada wartawan di dermaga Pelabuhan PT Indah Kiat, Cilegon. Jumat (24/2/2023).

Baca juga: Penyelundupan Bakso Berisi Sabu di Lapas Sukabumi Digagalkan, 1 Pelaku Ditangkap

Dari hasil pengungkapan tersebut, petugas berhasil mengamankan delapan orang anak buah kapal warga negara Iran, dan barang bukti sebanyak 309 bungkus sabu.

Mereka kemudian dibawa ke Pelabuhan Indah Kiat Cilegon, Banten, yang selanjutnya diamankan ke kantor BNN untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

BNN Gagalkan Penyelundupan 309 Bungkus Sabu di Samudra Hindiq, 8 ABK Asal Iran DiamankanKOMPAS.COM/RASYID RIDHO BNN Gagalkan Penyelundupan 309 Bungkus Sabu di Samudra Hindiq, 8 ABK Asal Iran Diamankan

Selain barang bukti, lanjut Golose, kedelapan orang yang diamankan dari hasil pemeriksaan awal dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba.

"Yang tertangkap sekarang ini untuk sementara itu mereka adalah warga negara Iran, ada delapan warga Iran, dan hasil pemeriksaan juga hampir semua positif, itu berarti di samping mereka mengedarkan, mereka juga menggunakan," ujar Golose.

Baca juga: Polres Sumbawa Barat Tangkap Pemilik Sabu 16,84 Gram

Menurut Golose, petugas akan melakukan pendalaman dan pemeriksaan laboratorium agar mengetahui teknik pembuatannya sehingga akan terungkap asal sabu dan jumlah pasti narkoba yang akan diedarkan di Indonesia.

"Kita akan cek secara laboratories rutenya adalh itu ada cara melihat menganalisa secara metafetamin, ini dengan rute yan mana, dengan teknik pembuatan yang mana. Nanti juga akan kroscek apabila ada penemuan-penemuan yang lain yang berada di negara yang lain maupun di Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Direktur Interdiksi Narkotika Bea Cukai R. Syarif Hidayat mengatakan, proses penangakapan dilakukan di laut lepas dengan kondisi ombak tinggi di antara Pulau Jawa dengan Pulau Natal.

"Bisa dibayangkan kalau itu posisi yang sangat sulit, dan ini juga merupakan tangkapan kami pertana selama ini untuk narkotika yang berasal dari kelompok Iran yang masuk melalui selatan," kata Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDIP Usung 5 'Incumbent' Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

PDIP Usung 5 "Incumbent" Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

Regional
Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Regional
Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Regional
Terlilit Utang Pinjol, Eks Karyawan Rampok Toko Sembako

Terlilit Utang Pinjol, Eks Karyawan Rampok Toko Sembako

Regional
KPU Sikka Buka Layanan Cek Pendukung Bakal Paslon Perseorangan

KPU Sikka Buka Layanan Cek Pendukung Bakal Paslon Perseorangan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Regional
Bakal Cawalkot Solo Akan Sampaikan Gagasan di PDI-P, Teguh Prakosa: Tidak Perlu Muluk-muluk

Bakal Cawalkot Solo Akan Sampaikan Gagasan di PDI-P, Teguh Prakosa: Tidak Perlu Muluk-muluk

Regional
Selama Mei 2024 Terjadi 43 Gempa di Lampung, Terbesar di Pesisir Barat

Selama Mei 2024 Terjadi 43 Gempa di Lampung, Terbesar di Pesisir Barat

Regional
Jelang Idul Adha, Perajin Briket Arang di Temanggung Banjir Pesanan

Jelang Idul Adha, Perajin Briket Arang di Temanggung Banjir Pesanan

Regional
Cerita Mahasiswa Dikejar oleh Bupati Halmahera Utara Pakai Parang Saat Demonstrasi, Akan Lapor ke Polisi

Cerita Mahasiswa Dikejar oleh Bupati Halmahera Utara Pakai Parang Saat Demonstrasi, Akan Lapor ke Polisi

Regional
Pj Gubernur Babel: Pabrik Sawit Milik Tersangka Korupsi Timah Boleh Beroperasi

Pj Gubernur Babel: Pabrik Sawit Milik Tersangka Korupsi Timah Boleh Beroperasi

Regional
Satu Polisi di Alor NTT Dipecat karena Tak Bertugas Selama Setahun

Satu Polisi di Alor NTT Dipecat karena Tak Bertugas Selama Setahun

Regional
Siswi SD Pelaku Perundungan di Ambon Wajib Lapor, Polisi: Dia Belum Bisa Dilepas Begitu Saja

Siswi SD Pelaku Perundungan di Ambon Wajib Lapor, Polisi: Dia Belum Bisa Dilepas Begitu Saja

Regional
Pengeras Suara Masjid di Lubuklinggau Ditembaki Orang Tak Dikenal hingga Rusak

Pengeras Suara Masjid di Lubuklinggau Ditembaki Orang Tak Dikenal hingga Rusak

Regional
Babat Hutan Adat di Kapuas Hulu Kalbar, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Babat Hutan Adat di Kapuas Hulu Kalbar, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com