Pada tahun 1958, pria asal Saparua itu menjadi direktur Lembaga Tenaga Atom di bawah Sekretariat Negara.
Baca juga: Gempa M 5,9 di Maluku Barat Daya, BMKG: Dirasakan Juga di Kepulauan Tanimbar
Melansir data Batan, Siwabessy juga merupakan pendiri Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia dan dtunjuk menjadi Dekan FIPIA UI pertama (1963-1965).
Tahun 1964 Presiden Soekarno meresmikan berdirinya Badan Tenaga Atom Nasional dengan Siwabessy sebagai Direktur jenderal BATAN pertama.
Pada 1965 ia diangkat sebagai Menteri Badan Tenaga Atom Nasional.
Siwabessy yang juga adalah Bapak Atom Indonesia menerima Bintang Mahaputera III pada 1976 atas jasa-jasanya yang sangat besar dalam memajukan tenaga atom di Indonesia, seperti membangun reaktor nuklir dan banyak penelitian penting lainnya.
Siwabessy meninggal pada 11 November 1982 di Jakarta.
Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej yang menghadiri kegiatan seminar usulan pahlwan nasional tersebut secara virtual mengatakan, sejarah perjalanan bangsa dan negara Indonesia menunjukkan, bahwa untuk mendirikan NKRI diperlukan perjuangan panjang.
NKRI tidak dapat berdiri sendiri menjadi negara yang merdeka, berdaulat dan terhormat seperti saat ini tanpa perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga dan pikiran.
“Pengusulan Siwabessy ini bisa terwujud karena dukungan sangat besar dari masyarakat Maluku yang ada di Jakarta, Maluku bahkan di luar negeri. Dukungan dari beberapa tokoh Maluku di lembaga tinggi negara seperti di DPR RI, DPD RI dan lainnya,” katanya.
Baca juga: Fakta Gempa M 6,6 Maluku, BMKG Imbau Masyarakat Tidak Terjebak Hoaks
Ia berharap, seminar dapat menghasilkan kontribusi signifikan untuk pembuatan proposal pahlawan nasional serta dapat merekomendasikan Siwabessy sebagai calon pahlawan nasional.
Sementara itu, Wakil Rektor Unpatti Ambon Bidang Akademik, Fredy Leiwakabessy mengatakan bahwa Siwabessy merupakan seorang intelektual yang disiplin dan multitalenta.
Unpatti Ambon sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Maluku memberikan penghargaan dan penghormatan kepada Siwabessy karena memiliki intelektual yang didasari dengan kejujuran dan integritas.
“Semua ilmu bisa dikuasai oleh Siwabessy. Saya pikir nilai-nilai ini yang bisa memaknai kita mengawali diskusi untuk memperjuangkan Siwabessy sebagai pahlawan nasional. Dan kami sebagai lembaga pendidikan tinggi di Maluku mendukung pelaksanaan seminar ini untuk memberi label pahlawan nasional kepada Siwabessy,” tutup Freddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.