Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Akui Teledor Buang Limbah Medis dan B3 di TPS Junok Bangkalan

Kompas.com - 22/02/2023, 22:43 WIB
Muchlis,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Pihak Unit Transfusi Darah UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Bangkalan mengakui bahwa limbah medis dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Junok, Bangkalan, dibuang oleh personel PMI.

Menurut Ketua UTD PMI Bangkalan Sa'ad As'jari, ini merupakan keteledoran jajarannya.

"Kemarin itu diluar dugaan dan kendali kami, itu ikut terbuang dengan sampah biasa karena samalam itu banjir, ketika berkemas ikut terbuang," kata Sa'ad saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Rabu (22/3/2023).

Sa'ad mengaku belum melihat secara fisik limbah tersebut. Namun demikian, informasi yang dia dapat, ada label Unit Transfusi Darah UTD Palang Merah Indonesia Kabupaten Bangkalan

Baca juga: Limbah Medis Berserakan di Pulau Merah, DLH Banyuwangi Temukan 83 Jarum Suntik

"Tapi itu memang kami akui walaupun secara fisik kami tidak tahu, bahwa itu katanya ada tulisan PMI Bangkalan saya sendiri belum tahu bentuk fisiknya kayak apa," papar dia.

Sa'ad juga menyampaikan, darah yang diperoleh dari donor, baik rutin datang ke kantornya atau massal, harus diskrining lebih dahulu. Itu untuk memastikan darah tersebut layak dipakai.

Prosedurnya, jika darah tidak layak pakai, langsung dipisahkan dari keranjang yang layak pakai.

Untuk pemusnahan darah yang tak layak, PMI sudah bekerja sama dengan pihak ketiga, yakni sebuah perusahaan di Kabupaten Sidoarjo.

Namun, kantung darah yang ditemukan di TPS Junok, diduga terbuang oleh petugas PMI.

"Jadi itu memang kesalahan kami, terima kasih kepada masyarakat yang telah ikut menegur langsung agar kami lebih baik dan teliti bahkan cermat," ungkap dia.

Baca juga: Limbah Medis Terbungkus 2 Plastik Besar Ditemukan di TPS Bangkalan, Ada Kantong Darah Tertulis HIV

Sa'ad mengatakan, kantung darah yang bertulis HIV biasanya tidak layak pakai. Namun demikian, dia belum mengetahui secara pasti terkait temuan kantung darah bertuliskan HIV tersebut.

"Secara fisik kami belum tahu karena laporan hanya billisan apakah itu HIV atau yang lainnya, karena harus melelalui proses lagi. Yang jelas kalau darah itu sudah tidak layak dipakai dan biasanya memang kita musnahkan," cetus dia.

Diberitakan, petugas kebersihan DLH Kabupaten Bangkalan menemukan limbah medis yang terbungkus plastik berukuran besar di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Junok, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Limbah Medis Berserakan di Pantai Banyuwangi, Ada Jarum Suntik dan Botol Vial

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Baku Barbahaya dan Beracun (B3) DLH Bangkalan, Yudistiro mengatakan, limbah medis tersebut terbungkus dua plastik besar.

"Kemarin ditemukan sama petugas kebersihan kami, sebanyak dua plastik berukuran besar warna kuning," kata Yudis kepada Kompas.com, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com