Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemuda Kerinci Ikut Evakuasi Kapolda Jambi, 24 Jam Jalan Tak Henti dengan Kompas Alam

Kompas.com - 22/02/2023, 10:53 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com- Keberhasilan evakuasi jalur udara terhadap Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono tidak bisa dilepaskan dengan peranan tim evakuasi jalur darat.

Setelah 53 jam, semua korban helikopter mendarat darurat, Minggu (19/2/2023) di bukit Tamiai, Kerinci, Jambi, akhirnya berhasil dievakuasi.

Evakuasi jalur udara senantiasa diganggu cuaca buruk, kabut tebal dan angin kencang.

Jalur darat ditempuh untuk melihat langsung kondisi Kapolda Jambi dan rombongan di lokasi jatuhnya helikopter.

"Kami berjalan 24 jam dipandu kompas alam. Saya terpanggil untuk menolong Kapolda," kata Robes, pemuda Desa Tamiai melalui sambungan telepon, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Kisah Kopda Ahmad Nofrizal, Bergelantungan dan Berputar-putar di Langit Saat Penyelamatan Dramatis Kapolda Jambi

Robes dipercaya untuk memimpin regu tiga dengan jumlah 19 orang dari TNI-Polri, Basarnas dan warga lokal lainnya.

Rombongan ini mulai masuk hutan pada Minggu (19/2/2023) pukul 23.00 WIB malam.

Dia hanya berpedoman pada titik koordinat jatuhnya helikopter. Sementara dia tidak memahami bahasa GPS yang rumit.

Helikopter Super Puma H-3211 milik TNI Angkatan Udara (AU) berhasil mengevakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, pada Selasa (21/2/2023). Evakuasi dilakukan dengan teknik hovering yaitu mengangkat korban dengan posisi helikopter tanpa mendarat.Dok. Tim SAR Pasgat Helikopter Super Puma H-3211 milik TNI Angkatan Udara (AU) berhasil mengevakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, pada Selasa (21/2/2023). Evakuasi dilakukan dengan teknik hovering yaitu mengangkat korban dengan posisi helikopter tanpa mendarat.

Dia mengenal hutan, seperti mengenal anaknya sendiri. Begitu dekat dan terhubung kuat.

Namun keberadaan lokasi Kapolda begitu jauh dan tinggi ke bukit. Tak semua orang kampung menjelajah hutan itu.

Dalam belantara hutan, ada bukit maupun lembah yang memang 'terlarang' dimasuki.

Baca juga: Sikap Heroik Kapolda Jambi, 3 Hari di Hutan dan Alami Patah Tangan, Irjen Rusdi Justru Minta Anak Buah Dievakuasi Lebih Dulu

Kompas alam menjadi penyelamat

Perjalanan tengah malam buta itu, menempuh hutan yang belum pernah dimasuki. Maka dia mengandalkan kompas alam, untuk bernavigasi di malam hari.

Setelah menempuh perjalanan 4 jam, dia sempat gamang karena kondisi hutan mulai asing.

"Titik koordinat arah mana?" Tanya Robes. "Arah utara" kata rekannya.

Setelah percakapan singkat itu, Robes meminta semua tim mematikan senter.

Lalu dia mendongak ke langit menembus dedaunan pohon-pohon; membaca mata angin dari nyala bintang.

"Bintang dan bulan itu kompas alam di malam hari. Bulan gak muncul malam itu, hanya bintang yang terlihat," kata lelaki berusia 35 tahun ini.

Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan dengan menggunakan helikopter Superpuma. Kondisi kapolda sadar dan stabil, cedera patah tulang tangan, dan ada keluhan di punggung.Dok. Taufiqurahman, Humas PT WKS Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan dengan menggunakan helikopter Superpuma. Kondisi kapolda sadar dan stabil, cedera patah tulang tangan, dan ada keluhan di punggung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com