Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Lumpuh Tidur Bersama Istrinya yang Sudah Meninggal Dunia, Tertolong Berkat Pedagang Sayur Keliling Dua Hari Kemudian

Kompas.com - 21/02/2023, 20:41 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Perempuan lanjut usia (lansia) meninggal dunia di tempat tidurnya di Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia dikenal sebagai Ngatilah (65), yang memiliki riwayat sakit-sakitan.

Ngatilah terbujur kaku di tempat tidur kamar.

Sedangkan Mbah Toyo, suaminya yang lumpuh karena struk, dalam kondisi lemas di bawah tempat tidur Ngatilah.

Beruntung warga menemukan Mbah Toyo ini dan bisa diselamatkan.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Melanda Kulon Progo, 7 Rumah Rusak Tertimpa Pohon, 1 Orang Tewas

“Kami menemukan Mbah Toyo di lantai, tengkurap dan kemungkinan jatuh. Kami sudah memindahkannya ke kamar lain,” kata Ketua RT 024, Pedukuhan Cumetuk, Suparno, pada Selasa (21/2/2023).

Pasangan lansia ini tinggal sendiri di rumah mereka.

Dusun di mana mereka tinggal berada di perkampungan hening yang jauh dari kota. Sekeliling rumah banyak pohon.

Toyo, menurut Suparno, menderita struk sejak 20-an tahun lalu.

Karena sakit, pesiunan pegawai negeri ini banyak beraktivitas di tempat tidur.

Ngatilah setia merawat suaminya selama ini.

Sayangnya, Ngatilah juga punya riwayat hipertensi dan sakit jantung. Warga beberapa kali membantu Ngatilah berobat ke rumah sakit.

Baca juga: Pengendara Motor Tewas Tertimpa Tiang Listrik Roboh di Kulon Progo

Anak-anak mereka telah hidup mandiri. Ketua RT Suparno mengungkapkan, mereka tetap setia mengunjungi orangtua setiap akhir pekan.

Ngatilah ditemukan meninggal dunia. Ia sudah terbujur kaku di tempat tidur dengan tubuh sudah bengkak.

Karena kondisi jasad begitu, diperkirakan ia sudah meninggal dunia lebih dari satu hari.

 

Diketahui tukang sayur

Penemuan jenazah Ngatilah berawal dari pedagang sayur mayur keliling yang dua kali mampir ke rumah, tapi tidak disambut Ngatilah.

“Biasanya kalau dipanggil pasti keluar. Dua hari ini tidak ada suara, tidak keluar (rumah),” kata Suparno.

Tukang sayur itu mendatangi istri dari Suparno yang dianggap sering mampir ke rumah Ngatilah. Ia menyampaikan kondisi rumah Ngatilah mencurigakan.

Mereka bersama Suparno lantas datang memeriksa rumah. Mereka memanggil tanpa ada yang membalas.

Mereka lalu mengintip pakai senter lewat jendela kamar di samping rumah.

“Saya lihat dari jendela gelap. Terlihat jenazah kondisi begini (kaku). Pak Toyo di lantai,” kata Suparno.

Mereka memaksa masuk dan mendapati lansia ini sudah terbujur kaku.

Warga segera menghubungi polisi Bhabinkamtibmas dan Puskesmas Pengasih II. Polisi dan relawan PMI menyusul kemudian.

Baca juga: Murid SMPN 3 Garut yang Terluka karena Kecelakaan Bus di Jalan Daendels Purworejo Pulang dari RS di Kulon Progo

“Kami sengaja tidak mengubah apapun di sana karena belum tahu kapan meninggal. Kami telepon Pak Bhabin dan hubungi puskesmas untuk datang mengecek ke sini dulu,” kata dia.

Usai diperiksa tim medis, Mbah Toyo dipindahkan ke kamar sebelah.

Inafis Polres Kulon Progo mengolah ruang di mana jenazah ditemukan dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) mengungkap, hasil pemeriksaan di mana korban diperkirakan sudah meninggal beberapa hari terlihat dari tubuhnya yang membengkak karena proses pembusukan.

Meninggalnya dinilai wajar karena di tubuh lansia itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Polisi menduga, lansia ini meninggal dunia terkait riwayat sakit yang dideritanya selama ini.

“Diduga sakit korban kambuh yang tidak segera mendapat pertolongan,” kata Novi.

Lansia diserahkan ke keluarga untuk segera dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com