SOLO, KOMPAS.com - Warga terdampak banjir di Kota Solo, Jawa Tengah, berangsur meninggal lokasi pengungsian, pada Minggu (19/2/2023).
Sebanyak 4.440 pengungsi ini, mulai meninggalkan kantor kelurahan dan bangunan sekolah, setelah air banjir mulai surut.
Mereka mulai membersihkan sisa-sisa material banjir yang tertinggal di dalam rumah.
Seperti halnya di Sekolah Dasar (SD) Joyotakan, yang menjadi lokasi pengungsian sekitar seribuan pengungsian, mulai sepi ditinggalkan warga.
Baca juga: Seorang Warga Terdampak Banjir Solo Meninggal Dunia di Pengungsian, Camat: Sudah Sepuh
"Sudah kembali ke rumah hari ini pembersihan di lingkungan sampah bekas banjir," kata Camat Serengan, Agung Wijayanto, pada Minggu (19/2/2023).
Selama sekitar 2 hari, warga telah mengungsi di bangunan sekolah dua lantai itu.
Agung menuturkan, belum ada laporan adanya kehilangan barang berharga yang ditinggalkan oleh mereka.
Baca juga: Dosen Ahmad Munasir Rafie Hilang, UII Kirim Surat ke Interpol untuk Menerbitkan Yellow Notice
Sebab, ada sistem pengaman secara bergiliran oleh warga, yang berjaga setiap harinya persimpangan gang kampung mereka.