FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Anggota DPRD Flores Timur Rofinus Baga Kabelen meminta Pemerintah Kabupaten Flores Timur mencari anggaran pembangunan infrastruktur di wilayah terisolasi.
Hal itu disampaikan Rofinus menanggapi permintaan belasan siswa sekolah dasar di Kampung Wulokolong, Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga, untuk membangun jalan dan jembatan ke kampung mereka.
Baca juga: Perjuangan Bocah-bocah Pedalaman Flores Timur, Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai demi Sekolah
Ketua Komisi B DPRD Flores Timur itu mengakui, wilayah Tanjung Bunga, termasuk Desa Lamatutu, belum tersentuh pembangunan.
Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah tidak hanya berharap Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler saja, tetapi harus mampu mencari anggaran lain ke pemerintah pusat.
"Pemerintah (kabupaten) jangan berharap DAU dan DAK saja, tetapi harus pintar ke Jakarta untuk mendapat dana-dana perimbangan lainnya. Intinya ada niat pemerintah untuk mencari anggaran, maka peluang itu akan terbuka," ujar Rofinus saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (17/2/2023).
Rofinus mengamini, pernyataan pemerintah bahwa pembangunan infrastruktur harus memerhatikan skala prioritas.
Namun, lanjut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pemerintah juga harus mempertimbangkan daerah yang masih terisolasi, seperti Wulokolong.
"Itu (Wulokolong) daerah yang harus jadi prioritas, bila perlu daerah yang infrastruktur sudah agak baik ditahan dulu. Fokus ke wilayah yang masih terisolasi," katanya.
Rofinus menambahkan, jika memang anggaran tidak cukup, pemerintah fokus membangun jembatan.
Dengan begitu bisa menghubungkan jalur transportasi antardesa dan mempermudah warga untuk menjual hasil komoditi ke pasar.