Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nirbaya, Sisi Kelam Lokasi Eksekusi Hukuman Mati di Nusakambangan

Kompas.com - 15/02/2023, 16:36 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Nirbaya adalah nama sebuah kawasan yang ada di ujung selatan Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Bila sebuah tempat terkenal dengan pesona alamnya, Nirbaya justru dikenal sebagai lokasi eksekusi mati di Nusakambangan.

Baca juga: 6 Fakta Pulau Nusakambangan, Pulau Narapidana yang Membentengi Cilacap dari Tsunami

Tak heran jika kawasan Nirbaya menyimpan sisi kelam Nusakambangan yang dijuluki Alcatraznya Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, julukan yang disematkan ke Nusakambangan tersebut disebabkan oleh adanya delapan penjara atau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang berdiri pulau ini.

Baca juga: Pulau Nusakambangan, Pernah Jadi Bui Tahanan Politik G30S

Bukan sekadar lapas biasa, namun lapas-lapas di pulau seluas 16.000 hektar ini memiliki fungsi sebagai rumah tahanan bagi narapidana dengan tingkat kejahatan tinggi.

Delapan lapas Nusakambangan, yakni Lapas Nirbaya dan Karanganyar (1912), Lapas Batu dan Gliger (1925), Besi (1927), Lapas Permisan (1928), Lapas Karang Tengah dan Limus Buntu (1935), LP Kembangkuning (1950), Lapas Pasir Putih dan Terbuka (2007), serta LP Narkotika (2008).

Baca juga: Sejarah Pulau Nusakambangan sebagai Tempat Bui, Berawal dari Napi Bangun Benteng Tahun 1861

Lokasi Eksekusi Hukuman Mati di Nirbaya

Dilansir dari laman Antara, lokasi Nirbaya berada di antara Lapas Terbuka dan Lapas Batu.

Jika ditempuh dari Lapas Batu, maka lokasi Nirbaya berada sekitar 6 kilometer sebelah selatan lapas tersebut.

Namun apabila ditempuh dari Dermaga Sodong Nusakambangan, maka lokasi Nirbaya akan berjarak sekitar 10 kilometer.

Kawasan ini terdiri dari lembah dan bukit yang dikenal dengan nama Lembah Nirbaya dan Bukit Nirbaya.

Dilansir dari Tribun-Bali.com, wilayah Lembah Nirbaya merupakan lapangan luas yang dipenuhi rumput liar dan berbatasan dengan batuan karang.

Di balik jajaran karang itulah ombak di Samudera Hindia membuat suara berdebur ketika menghantam karang.

Adapun di mana lokasi eksekusi hukuman mati tepatnya dilakukan disebut memiliki tempat tersendiri yang dirahasiakan.

Ada yang menyebut tempatnya berada di sekitar Bukit Nirbaya yang kerap digunakan sebagai lokasi para terpidana dengan vonis hukuman mati akan meregang nyawa.

Lokasi tersebut hanya akan dipersiapkan jelang waktu eksekusi, dengan ditandai dengan tiang kayu yang telah terpancang di tengah pekarangan kosong.

Sementara Lembah Nirbaya telah dijadikan tempat pemakaman terpidana mati yang telah dieksekusi namun jenazahnya tidak diambil oleh keluarga.

Sejarah Lembah dan Bukit Nirbaya

Pada masa lalu, di Nirbaya pernah berdiri sebuah lembaga pemasyarakatan peninggalan Belanda yang telah ditutup sejak 1986.

Kini bangunan penjara tersebut hanya tersisa puing-puing yang tertutupi oleh rimbunnya ilalang dan pepohonan liar.

Sejarah Eksekusi Mati di Lembah Nirbaya

Catatan sejarah eksekusi mati di Nirbaya bermula pada sekitar tahun 1985 dan 1987.

Kedua eksekusi mati tersebut dilakukan dengan terdakwa Umar (1985) dan Bambang Suswoyo (1987) yang merupakan terpidana kasus subversi.

Pada 2008 kembali dilakukan eksekusi mati bagi tiga terdakwa kasus Bom Bali I yaitu Abdul Aziz alias Imam Samudra, Ali Ghufron alias Mukhlas, dan Amrozi.

Di tahun yang sama juga dilakukan eksekusi mati bagi dua terdakwa kasus narkoba asal Nigeria, Samuel Iwuchukwu Okoye dan Hansen Anthony Nwaolisa yang dimakamkan di tempat tersebut.

Kemudian pada 2015 kembali dilakukan eksekusi mati bagi dua terdakwa kasus Bali Nine yaitu Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Selain itu ada gembong narkoba Freddy Budiman yang telah dieksekusi mati pada tahun 2016.

Mitos di Nirbaya Nusakambangan

Meski Nirbaya dijadikan tempat eksekusi dan pemakaman bagi terpidana mati, area di sekitar kawasan tersebut kerap dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai hutan karet dan kelapa.

Walau begitu, masyarakat setempat mempercayai mitos tentang kisah mistis yang ada di lokasi tersebut.

Dilansir dari Tribun-Bali.com, warga percaya hal mistis mengenai banyaknya makhluk halus yang menghuni Nusakambangan, khususnya di Bukit Nirbaya.

Walau begitu, warga juga mengaku telah terbiasa dengan adanya pelaksanaan hukuman mati di tempat tersebut.

Namun warga menganggap lokasi tersebut terlalu berbahaya dan menyeramkan, sehingga tidak pernah menjelajahi sampai ke lokasi itu.

Sumber:
antaranews.com (1) - antaranews.com (2)
bali.tribunnews.com 
travel.kompas.com  
nasional.kompas.com  
megapolitan.kompas.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com