Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Penghulu Menikahkan Pengantin Menggunakan Bahasa Mandarin

Kompas.com - 13/02/2023, 20:24 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebuah video viral menampilkan seorang penghulu melayani pernikahan beda kewarganegaraan dengan menggunakan bahasa mandarin di Kabupaten Gorontalo Utara.

Video ini merekam detik-detik ijab kabul sepasang mempelai beda warga negara, seorang pria yang berkewarganegaraan Tiongkok menyunting gadis asli Gorontalo.

Baca juga: 119 Anak di Kabupaten Madiun Menikah Dini, 47 di Antaranya Hamil Duluan

Mempelai pria bernama Zhang Guoping (29) seorang ahli konstruksi di perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tomilito yang sebelumnya telah mengikrarkan diri sebagai seorang muslim, sedangkan mempelai wanita adalah gadis asli Gorontalo bernama Filda Kantu warga Desa Huidu Melito Kecamatan Tomilito.

Akad ijab kabul pernikahan yang menggunakan bahasa mandarin ini terjadi di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara pada Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Makanan Tak Higienis Berbahan Jamur Diduga Picu Keracunan Massal Resepsi Pernikahan di Bogor

Kedua mempelai mengenakan baju adat tradisional Gorontalo berwarna merah, Zhang Guoping mengenakan pakaian adat payunga dengan ditutup kepala penuh hiasan.

 

Sementara Filda Kantu mengenakan baju adat wolimomo yang dihias lima sundi atau tangkai hias di bagian kepala.

"Menikahkan orang adalah pekerjaan rutin bagi saya, lazimnya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional, atau bahasa asing yang biasa adalah Bahasa Inggris atau Bahasa Arab,” kata Hasan Dau, Senin (13/2/2023).

Saat melayani calon mempelai beda kewarganegaraan ini, Hasan Dau sempat menawarkan lafaz ijab Kabul menggunakan Bahasa Indonesia, namun sang calon pengantin menolaknya karena belum memahaminya.

“Saya juga menawarkan menggunakan Bahasa Inggris, namun beliau juga tidak bisa, apalagi Bahasa Arab,” ujar Hasan Dau.

Karena tertantang untuk menguasai bahasa asing selain bahasa nasional, Hasan Dau kemudian menyodorkan naskah lafaz ijab kabul kepada sepasang kekasih ini. Naskah ini kemudian diartikan dalam Bahasa Mandarin, sambil menunggu jadwal ijab kabul yang telah ditentukan, Hasan Dau mengaku belajar bahasa Mandarin.

Dari selembar naskah ini ia mencoba memahami arti satu persatu kata dalam rangkaian kalimat panjang.

Naskah ijab kabul bahasa Mandarin ini yang kemudian memacu semangatnya untuk belajar Bahasa Mandarin sebagai salah satu kompetensinya sebagai penghulu.

Apalagi, dalam setahun terakhir ini ada ketentuan untuk naik pangkat atau golongan harus mengikuti uji kompetensi, di ujian ini ada salah satu kemampuan seorang penghulu untuk menguasai bahasa asing selain Bahasa Indonesia.

Menurut Hasan Dau, kemampuan penghulu berbahasa Inggris dan Arab sudah lazim di Indonesia.  

Ia melihat kedua mempelai yang sudah melengkapi berkas ini akhirnya ia menawarkan beberapa alternatif penggunaan bahasa saat ijab kabul, yang pada akhirnya dipilih menggunakan Bahasa Mandarin.

“Menikahkan orang adalah pekerjaan rutin, saya tidak menyangka sampai viral,” ujar Hasan Dau.

Sebelum akad ijab kabul pernikahan kedua mempelai ini telah melengkapi seluruh berkas persyaratan di kantor urusan agama.

Sehingga, peristiwa monumental bagi keduanya ini sah secara hukum negara dan agama Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Regional
[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

Regional
Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Jelang Idul Adha, Sejumlah Hewan Kurban di Jateng Terjangkit Diare dan Cacar

Regional
Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Pengakuan Karyawan di Batam Curi 143 Ponsel dari Perusahaan: Punya Utang di Pinjol Rp 100 Juta

Regional
Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Wanita Lompat ke Sumur karena Hendak Dianiaya Mantan Suami Alami Luka-luka

Regional
Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus

Regional
Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Densus Antiteror Sita Buku Catatan dan Serbuk dari Kontrakan Penjual Bubur di Karawang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com