Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Mau Berburu Rusa di Hutan Way Kambas, Pemburu Liar Ditangkap Polisi

Kompas.com - 12/02/2023, 14:44 WIB
Tri Purna Jaya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang pemburu liar ditangkap di dalam kawasan konservasi hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Diduga pelaku hendak berburu rusa di dalam hutan.

Kapolres Lampung Timur, AKBP Zaky Alkazar Nasution membenarkan adanya penangkapan seorang pemburu liar tersebut.

Menurut Zaky, pemburu berinisial SL (43) itu ditangkap oleh Polisi Hutan (Polhut) di dalam kawasan hutan TNWK pada Sabtu (11/2/2023) kemarin.

Baca juga: Puluhan Hektar Hutan Taman Nasional Way Kambas Dibakar Pemburu Liar

Ketika itu anggota Polhut TNWK sedang berpatroli melihat tiga orang yang membawa senapan laras panjang berjalan di dalam kawasan.

"Anggota Polhut langsung mengejar, satu orang berhasil ditangkap sedangkan dua orang lainnya melarikan diri," kata Zaky saat dihubungi, Minggu (12/2/2023) siang.

Dari pemeriksaan sementara, pelaku SL mengaku hendak berburu rusa di dalam hutan bersama dua rekannya.

"Senapan laras panjang yang dibawa pelaku adalah senapan rakitan," kata Zaky.

Zaky menambahkan, pihaknya sudah mengetahui identitas dua pelaku lain yang melarikan diri itu. "Masih dalam pengejaran anggota," kata Zaky.

Dalam penangkapan itu kepolisian juga menyita barang bukti berupa 1 pucuk senapan, 1 bilah golok, 32 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 3 unit sepeda, 1 buah senter, 1 buah karung warna putih, 2 buah karung warna hijau, dan 1 set perbekalan nasi untuk bertahan hidup di hutan TNWK.

"Pasal yang dipersangkakan yakni Pasal 40 ayat 2 junto Pasal 33 ayat 3 UU RI nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pasal 1 ayat 1 UU RI nomor 12 tahun 1951," kata Zaky.

Zaky menambahkan perburuan liar selalu berkaitan dengan kebakaran hutan di dalam kawasan hutan TNWK.

Kebakaran biasanya dilakukan oleh pemburu agar muncul tunas muda yang bisa memancing satwa liar.

Zaky mengingatkan, TNWK adalah hutan yang menjadi tempat beberapa hewan liar yang dilindungi hidup. "Tidak diizinkan memasuki dan sangat keras dilarang berburu di dalam kawasan," kata Zaky.

Baca juga: Kebakaran Hutan Way Kambas, 1.500 Hektar Lahan Hangus dalam 12 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com