Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Kupang Diduga Buang Kaki Bayinya ke Kloset Usai Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi RS

Kompas.com - 12/02/2023, 08:35 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Seorang ibu di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga membuang kaki bayi yang baru dilahirkannya ke dalam kloset Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang.

Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar Polisi Rishian Krisna mengemukakan, polisi telah meminta keterangan pada ibu berinisial J (36) tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap J, diketahui wanita itu melahirkan sendirian di dalam kamar mandi rumah sakit Tentara Wirasakti Kupang," kata Krisna, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (11/2/2023) malam.

Baca juga: Bayi di Kupang Dilahirkan Tanpa Kaki dan Meninggal, Rumah Sakit Lapor Polisi

Kronologi

Krisna menuturkan, kejadian itu bermula saat J mendatangi rumah sakit tersebut, dengan keluhan sakit perut, Sabtu (4/2/2023).

J lalu meminta izin ke petugas rumah untuk ke kamar kecil. Namun, setelah ditunggu beberapa saat, dia tidak kunjung kembali.

Petugas rumah sakit mencari dan menemukan J berada di dalam kamar mandi bersama seorang bayi yang sudah tidak bernyawa dan tanpa kaki. 

Baca juga: Heboh, Temuan Mayat Wanita Tanpa Kepala dan Jasad Bayi Tersangkut di Pohon Mangrove di Kupang

Bayi itu kemudian dikuburkan di pemakaman umum setempat.

Pihak rumah sakit lalu memutuskan untuk melaporkan kejadian itu ke polisi pada Selasa (7/2/2023) dengan nomor laporan:LP/B/100/II/2023/SPKT/Polresta Kupang Kota/Polda NTT,

Berdasarkan laporan itu, pada Jumat (10/2/2023), penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Kupang lalu membongkar makam bayi untuk otopsi guna mengetahui penyebab kematian.

Diduga buang kaki bayi

Krisna menjelaskan, saat diperiksa penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse dan Kriminal, J mengaku awalnya melahirkan bayinya secara normal dengan posisi kaki di depan.

Saat sendirian melahirkan dalam kamar mandi, kaki bayi itu ditarik lalu terlepas dari badannya.

Karena panik, J kemudian diduga membuang kaki bayi dan ari-ari ke dalam kloset. Bayi itu pun meninggal dunia.

Baca juga: Gempa M 4,1 Guncang Timor Tengah Utara, NTT

Tak berselang lama, petugas rumah sakit menemukan J bersama jenazah bayinya.

"Saat ini J masih diperiksa dan statusnya masih sebagai saksi," ujarnya.

Menurut Krisna, setelah pemeriksaan nanti akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan status J.

"Kami akan rilis kasus ini, setelah rampung penanganannya," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Regional
Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Regional
Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com