Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tak Layak di Kupang, jika Hujan Guru dan Siswa Basah Kuyup

Kompas.com - 11/02/2023, 18:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Amabi Oefeto Satap di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak lazim seperti sekolah pada umumnya.

Sepintas, bangunan sekolah yang berada di RT 10,RW 05, Desa Fatuteta, Kecamatan Amabi Oefeto, mirip kandang hewan.

Konstruksi bangunannya darurat, terbuat dari atap daun lontar, dan pelepah daun gewang yang dikeringkan kemudian disusun rapi menjadi dinding. Lantainya pun masih tanah.

Tiang penyangganya juga berupa kayu jati, dicampur kayu besi, gamal dan lamtoro, yang sudah mulai rusak termakan rayap.

Ruangan kelas hanya disekat dengan pelepah gewang sebagai pembatas.

Baca juga: Lantik Bupati Nias, Gubernur Edy Singgung Soal Ongkos Politik hingga Sekolah Tak Layak

Terdapat tiga ruang yang digunakan untuk proses belajar mengajar bagi 35 murid, yang terdiri dari kelas 7 sebanyak 13 orang, Kelas 8 sebanyak 5 orang dan Kelas 9 berjumlah 18 orang.

Sedangkan satu ruangan dengan bentuk yang sama, digunakan sebagai kantor bagi 11 guru dan satu pegawai tata usaha.

Di beberapa sudut ruangan tampak dinding yang sudah keropos dan bolong hingga nyaris ambruk.

Begitu juga dengan sejumlah kursi kayu yang sandarannya mulai terlepas dari dudukannya dan meja yang terkelupas, sebagiannya berlubang.

Bagian atap bangunan bolong merata di semua ruangan, sehingga bila hujan semua isi ruangan akan tergenang air dan berubah jadi lumpur.

Baca juga: Siswa Korban Gempa Cianjur Masih Belajar di Tenda Darurat, Pembangunan Sekolah Rusak Digeber

"Setiap tahun saat musim hujan, kami selalu digenangi air hujan yang masuk ke ruang kelas," ungkap Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Amabi Oefeto Satap, Sepriana H Saefatu, kepada Kompas.com, Sabtu (11/2/2023).

"Sehingga, kami harus menghentikan proses belajar mengajar, untuk menghindar diri percikan air dari lubang daun yang sudah lapuk," sambung Sepriana.

Bahkan kata Sepriana, karena hujan deras dengan intensitas tinggi berdurasi lama, para guru dan murid menjadi basah kuyup. Kondisi ini sebut dia, sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.

Sepriana menuturkan, sekolah ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat pada 2017 lalu. Masyarakat ingin, anak-anak bisa lebih dekat ke sekolah dari rumah mereka.

Karena, kata Sepriana, untuk bisa bersekolah ke SMP yang memiliki gedung permanen yakni SMP Negeri 1 Kupang Timur, jarak dari rumah warga sekitar lima kilometer dan itu pun ditempuh dengan berjalan kaki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com