Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Pesan Berantai Kasus Penculikan Anak di Bali, Polisi Selidiki Penyebar Pertama

Kompas.com - 07/02/2023, 17:33 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pesan berantai soal kasus penculikan anak di Denpasar, Bali, ramai tersebar di media sosial Facebook dan grup aplikasi bertukar pesan WhatsApp beberapa waktu belakangan.

Maraknya kabar penculikan anak disebut sudah meresahkan para orangtua.

Narasi dalam pesan tersebut tertulis, adanya aksi percobaan penculikan anak SDN 2 Pemecutan, Denpasar, dengan iming-iming uang Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran isu tersebut.

Selain itu, pihaknya juga sedang mencari pelaku yang menyebarkan pesan berantai tersebut pertama kali ke media sosial dan group WhatsApp.

Baca juga: Ramai Isu Penculikan Anak, Disdik Palembang Keluarkan Surat Edaran

"Kita akan melakukan penyelidikan tentang adanya informasi atau isu tentang penculikan tersebut. Termasuk penyebar, iya pastikan kita akan melakukan penyelidikan," kata dia saat menghadiri acara Ngobras atau Ngobrol Bareng Humas Polda Bali, pada Selasa (7/2/2023).

Satake mengatakan pesan berantai dengan narasi yang sama juga marak tersebar di wilayah di Indonesia, namun setelah dilakukan penyelidikan ternyata berita tersebut tidak benar atau hoaks.

Ia menduga pesan berantai tersebut sengaja disebarkan untuk menciptakan suasana yang tidak kondusif menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Ini kan menjelang Pemilu yah pasti akan ada suasana yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk membuat suasana menjadi panas," kata dia.

Kendati demikian, Satake tetap mengimbau masyarakat khususnya yang memiliki anak untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dengan mengawasi aktivitas anak.

Bila perlu, orangtua juga tidak memakaikan anaknya barang-barang atau perhiasan yang menjolok agar tidak mengundang orang untuk melakukan kejahatan.

Kemudian untuk pihak sekolah, Satake menyarankan agar memasang kamera pengawas atau CCTV di area penjemputan anak.

Baca juga: Cegah Penculikan Anak, Perangkat Desa di Babel Rekam Identitas Pemulung

"Kita harapkan di sekolah- sekolah tempat penjemputan anak bisa dipasang CCTV untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata dia.

Ia menambahkan sejauh kondisi di Bali masih terpantau kondusif sejak tersebarnya pesan berantai penculikan anak tersebut.

"Dalam hal ini intelijen sudah melakukan deteksi terkait dengan itu dan juga anggota polisi yang membawahi wilayah itu juga melakukan patroli. Pada satu sisi kita berupaya tetap mencari tahu apakah kasus itu ada atau tidak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com