Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rumah Penampungan Pekerja Migran Ilegal di Tulungagung, Pemilik Tak Pernah Melapor ke Pihak Desa

Kompas.com - 01/02/2023, 18:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Petugas gabungan menggerebek penampungan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal di Dusun Gludug, Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Sabtu (28/1/2023).

Tiga perempuan yang akan dikirim ke Malaysia tanpa lewat prosedur yang benar berhasil diselamatkan.

Keberadaan tempat penampungan ini ternyata tidak hanya diketahui oleh warga.

Kepala Dusun Gludug, Nina Wijaya, pemilik penampungan tidak pernah melapor ke pihak desa. Demikian juga pemiliknya, Agus, tidak dikenal oleh warga sekitar.

"Sepertinya dia bukan warga Aryojeding. Dia juga tidak pernah kulonuwun (permisi) ke warga sekitar atau Pemdes," ungkap Nina.

Baca juga: Penggerebakan Rumah Calon Pekerja Migran di Tulungagung, 3 Perempuan Diselamatkan

Nina juga mengaku rumah dua lantai yang difungsikan penampungan ini nyaris tidak ada aktivitas.

Pintunya hampir selalu tertutup, dan penghuninya tidak pernah berinteraksi dengan warga. Padahal penampungan ini sudah ada sekitar 4 tahun lalu.

"Pernah terlihat satu keluarga, ada ayah, ibu dan anak. Tapi itu juga tidak lama," ujarnya.

Seorang warga yang ada di dekat lokasi penampungan, membenarkan penjelasan Nina.

Menurutnya, hampir tidak ada aktivitas di rumah penampungan ini. Hanya sesekali ada orang yang tinggal di rumah ini dan dipastikan bukan warga setempat.

"Sepertinya memang ada yang datang dan tinggal di sini. Itu pun tidak lama sudah tidak terlihat lagi," ungkap warga ini.

Baca juga: Kepala Sekolah di Tulungagung Meninggal Saat Menginap di Hotel dengan Guru Perempuan, Diduga Pasangan Selingkuh

Saat Tribun Jatim Network, datang ke rumah ini, ada seorang laki-laki, seorang anak perempuan dan seorang perempuan lansia keluar dari rumah.

Laki-laki yang mengaku adik kandung Agus ini, mengakui penggerebekan yang dilakukan petugas gabungan.

Namun Agus sudah dipulangkan setelah diperiksa di Polres Tulungagung, karena dokumen perizinan tempat penampungan CPMI ini dianggap lengkap.

"Dokumennya resmi semua, sudah dipulangkan. Tapi dia sedang ada di luar kota," ucap laki-laki yang tak menyebut namanya ini.

Sementara Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra, mengakui ada penggerebekan. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penampungan CPMI Ilegal di Tulungagung Tak Pernah Lapor ke Pemdes, Pemilik Tidak Dikenal Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com