UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 2,4 juta sapi di Provinsi Jawa Tengah ditargetkan mendapat vaksinasi untuk memutus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Agus Wariyanto menyampaikan, vaksinasi ditujukan untuk ternak yang belum divaksin maupun vaksin lanjutan (vaksin 2 dan booster).
"Total pelaksanaan vaksinasi PMK sampai saat ini sebanyak 1.359.801 dosis atau 91,2 persen dari distribusi vaksin yang diterima dari Kementerian Pertanian," jelasnya di kandang ternak Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Nyawiji Ki Semar Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Sabtu (28/1/2023).
Agus mengungkapkan untuk menangani PMK telah dibentuk Satgas, investigasi lapangan dan memperketat lalu lintas ternak.
Baca juga: Peternak di Sleman Korban PMK Dapat Ganti Rugi, Bupati: Kalau Bisa Dibelikan Bibit Ternak Lagi
"Selain itu juga peningkatan bio sekuriti di UPT Budidaya dan Pembibitan Ternak, distribusi vaksin, obat, disinfektan. Tak kalah penting juga gerakan Jogo Ternak agar penanganan PMK ini dapat sinergi antara pihak pemerintah dan peternak," ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, populasi hewan rentan tertular PMK di Jateng sebanyak 8.286.530 ekor. Jumlah tersebut terdiri dari sapi potong sebanyak 1,87 juta ekor, sapi perah 142.510 ekor, kerbau 58.190 ekor. Selanjutnya kambing 3,79 juta ekor, domba 2,33 juta ekor dan babi 88.290 ekor.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementerian Pertanian, Syamsul Ma’arif menyampaikan, Kementerian Pertanian berkomitmen bersama pemerintah daerah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi PMK agar target pengendalian PMK dapat tercapai.
“Kegiatan Kick Off Vaksinasi dan Penandaan Ternak ini merupakan kegiatan awal untuk menguatkan kembali tekad dan kerja kita semua untuk melanjutkan program penanggulangan wabah PMK di Indonesia,” ungkap Syamsul.
“Kita harus optimis, dapat mewujukan Indonesia bebas PMK karena memiliki pengalaman keberhasilan pemberantasan PMK sebelumnya”, pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.