KOMPAS.com - Polisi menangkap dua pemuda berinisial SF (29) dan JH (27) yang terbukti merampok pasangan suami isri di Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Korban adalah kakak tiri SF. Ia ditemukan bersimbah darah di rumahnya pada Senin (23/1/2023) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Korban IW tinggal bersama suaminya MT (42)
Saat itu SF berpura-pura ikut mengantar korban ke rumah sakit.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman mengatakan kasus tersebut terungkap saat petugas Polsek Pabuaran melaksanakan patroli rutin di wilayah Kecamatan Ciledug.
Baca juga: Antisipasi Inflasi, Ridwan Kamil Tinjau Harga Pangan di Pasar Pasalaran Cirebon
Saat itu petugas melihat dua tersangka yang tampak seperti berkejar-kejaran. Salah satu dari mereka tampak membawa pisau yang belakangan diketahui sebagai SF.
Kepada petugas SF mengku sedang mengejar perampok di rumah kakak tirinya.
"Petugas kami langsung menghentikan mereka, dan saat itu SF yang membawa pisau mengaku sedang mengejar perampok di rumah kakak tirinya," ujar Arif Budiman saat konferensi pers pada Rabu (25/1/2023).
Petugas patroli pun mendatangi rumah pasutri tersebut bersama SF dan menemukan korban bersimbah darah. SF pun ikut membawa korban ke RSUD Waled Kabupaten Cirebon.
Arif menyampaikan, SF sengaja berpura-pura menolong korban untuk mengelabui petugas patroli Polsek Pabuaran yang ditemuinya saat hendak kabur dari lokasi kejadian.
Baca juga: Sudah 3 Hari Ribuan Rumah di 6 Kecamatan Kabupaten Cirebon Terendam Banjir
Dari hasil pemeriksaan sang suami mendapat sembilan luka tusukan, dan istrinya empat luka tusukan yang posisinya hampir sama, yakni dagu, punggung, paha, serta lainnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa kedua tersangka nekat merampok setelah mendapat informasi korban baru saja mendapat hadiah Rp 17 juta dari kontes burung.
"Motif para tersangka ingin merampok uang tersebut untuk membayar utang, melunasi tunggakan cicilan sepeda motor, dan kebutuhan sehari-harinya," ujar Arif Budiman.
SF membenarkan bahwa ia berencana merampok uang milik kakak tirinya.
"Saya mau ambil uangnya untuk membayar utang dan tunggakan cicilan sepeda motor," ujar SF.
Ia mengatakan, kakak tirinya itu bercerita baru saja mendapat hadiah uang tunai Rp 17 juta setelah berhasil memenangi kontes burung belum lama ini.
SF pun mengajak JH untuk mendatangi rumah kakak tirinya dan merampok uang hadiah kontes burung tersebut.
Baca juga: Adik Tiri Bacok Kakaknya di Cirebon, Tepergok Hendak Curi Uang Hadiah untuk Cicil Motor
Namun, ia tidak menemukan uang hadiah kontes burung itu saat menyelinap masuk ke kamar korban dan hanya menemukan ponsel yang disimpan di atas meja.
"Saya baru ambil ponselnya, tapi (korban) terbangun sehingga panik dan langsung menikamnya menggunakan pisau yang diambil dari dapur rumahnya," kata SF.
Di saat itu, SF membabi buta menyerang kakak tirinya, IW. Karena kesakitan, korban berteriak hingga suaminya. MT bangun.
J yang semula mengawasi, seketika menusuk dan membacok ke arah MT. Seketika korban tergeletak dan bersimbah darah.
JH mengaku hanya ikut-ikutan saat diajak SF merampok rumah konban karena tengah membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Bahkan, ia juga hanya mengikuti ajakan SF untuk menyerang korban yang terbangun ketika menyelinap masuk ke kamarnya untuk mencuri uang hasil kontes burung tersebut.
"Saya langsung kabur saat melihat korban yang sudah ditusuk pisau tapi bangkit lagi dan mengambil pedang," ujar JH kepada petugas.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhamad Syahri Romdhon | Editor : Reni Susanti), Tribun Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.