Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Stunting di Surabaya Diklaim Turun Signifikan dalam 2 Tahun

Kompas.com - 26/01/2023, 18:03 WIB
Ghinan Salman,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu dua tahun, kasus balita stunting di Kota Surabaya, diklaim menurun signifikan.

Pada 2020, kasus balita stunting di Surabaya tercatat mencapai 12.788. Namun di akhir 2022, menurun drastis dan tersisa 923 kasus.

Berdasarkan data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi angka stunting di Kota Pahlawan menurun secara signifikan.

Pada 2021, prevalensinya mencapai 28,9 persen (6.722 balita), kemudian di 2022 angkanya menurun jadi 4,8 persen.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, menurunnya prevalensi angka stunting itu, tak lepas dari kerja keras antar Perangkat Daerah (PD) di lingkup pemkot.

Baca juga: Plt Walkot Semarang Optimistis Capai Target Nol Kasus Stunting pada 2023

"Bukan hanya kerja keras PD, kecamatan dan kelurahan saja, tetapi juga melibatkan semua unsur. Mulai akademisi, perguruan tinggi hingga para Kader Surabaya Hebat (KSH) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," kata Nanik di Surabaya, Kamis (26/1/2023).

Dari sektor kesehatan, Dinkes Surabaya dihadapkan langsung dengan proses penanganan dan intervensi stunting.

Mulai dari menganalisis calon pengantin, ibu hamil, balita, hingga anak-anak. Analisa itu dilakukan bertujuan untuk memantau dan mencegah calon pengantin melahirkan anak berisiko stunting.

Nanik menyebut, intervensi yang dilakukan Dinkes Surabaya, digerakkan bersama Tim Penggerak PKK dan KSH.

Ketika ada dugaan pasangan setelah menikah akan melahirkan bayi berisiko tinggi mengalami stunting, lanjut Nanik, segera dilakukan pencegahan dengan pemberian gizi, berupa susu ibu hamil.

"Susu ibu hamil itu tujuannya supaya anak setelah lahir, berat badannya tidak rendah. Kemudian, kami juga melakukan bantuan permakanan untuk balita stunting. Seperti di tahun 2022 lalu, kami memberi permakanan untuk balita stunting itu sebanyak 3 kali sehari, serta susu balita, dan susu ibu menyusui," ujar Nanik.

Nanik mengungkapkan, dari data 923 itu, ada 826 balita murni stunting dan 97 balita dengan penyakit komorbid.

Menurut data SSGI Kemenkes, sambung Nanik, prevalensi stunting Kota Surabaya terendah se-Jawa Timur (Jatim) bahkan se-Indonesia.

Berdasarkan persentase prevalensi stunting tahun 2022, Indonesia ada di angka 21,6 persen, sedangkan di Jatim 19,2 persen.

Sementara di Surabaya, persentase prevalensinya menjadi yang paling rendah di antara kota/kabupaten di seluruh Indonesia, yakni 4,8 persen.

Baca juga: Jokowi Ungkap Dampak Bahaya Stunting: Sebabkan Rendahnya Kemampuan Belajar

"Sampai dengan akhir Desember 2022, berada di angka 923 balita stunting. Di tahun 2023, tentu menjadi perhatian kami, agar balita di Surabaya mendapat intervensi supaya lekas lolos dari stunting. Mulai dari intervensi spesifik, maupun fisik," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Tomi Ardiyanto menyampaikan, Pemkot berupaya agar tak ada lagi kasus stunting di Surabaya.

"Kami melakukan penanganan stunting itu dari hulu hingga ke hilir. Melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Surabaya, kami membentuk beberapa kelompok. Seperti salah satunya adalah Tim Pendamping Keluarga (TPK), mendampingi pasangan calon pengantin hingga ke proses memiliki momongan," jelas Tomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com