Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelenteng Thian Hou Kiong Oase Penyejuk Hati Warga Tionghoa Gorontalo

Kompas.com - 22/01/2023, 14:17 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

Lokasi ini kemudian ditemukan oleh Pemerintah Hindia Belanda dan dikelola sebagai industri besar yang berdasarkan temuan arkeologi sempat mendatangkan peralatan dari Inggris.

Keberhasilan industri emas ini tidak lepas dari pengerahan pekerja warga Tiongkok hingga mencapai puncaknya, meski berada di hutan, kerlap-kerlip lampu di permukiman dan aktifitas penambangan emas menjadikan daerah ini seperti metropolitan pada masanya.

Para warga Tionghoa bersama warga lokal dipekerjakan di sini. Namun pada suatu ketika terjadi pergolakan, warga lokal memberontak dan berhasil membunuh petinggi pertambangan, Christiaan Knappert. Korban lain juga diduga banyak, termasuk warga lokal.

Dugaan pemberontakan ini adalah pemaksaan kerja pada masa bulan Ramadhan dan saat hari Jumat.

Kehadiran orang Tionghoa di Gorontalo makin lama makin banyak. Usai mendirikan kampung China mereka kemudian membangun tempat ibadah.

Maryam Lamadlaw tokoh Tionghoa Gorontalo menceritakan sejumlah warga Tionghoa di Gorontalo sering berkumpul setelah seharian mereka bekerja, dari obrolan inilah kemudian tercetus untuk membangun tempat ibadah sesuai kebutuhan mereka saat itu.

Jejak pembangunan Kelenteng Thian Hou Kiong ini bisa ditelusuri dari plakat kayu yang menjadi prasasti pendirian bangunan ini.

Plakat kayu ini dipenuhi nama-nama penyumbang pembangunan kelenteng dengan besaran sumbangan dalam huruf cina, kabarnya para penyumbang ini berasal dari negeri Tiongkok.

Dari prasasti ini diketahui pembangunan klenteng digagas oleh Lie Bun Yat, Kho Lin Tjie, Yo ho Lian, dan Lie Bun Cai, dibangun tahun 1883.

Setelah pendirian klenteng ini umat Budha, Tao dan Konghucu di Gorontalo dapat beribadah secara representatif.

Data laporan Pemerintah Hindia Belanda melalui keasistenrsisenan Gorontalo menyebutkan di wilayah kota Gorontalo pada tahun 1930 terdapat 1.967 orang Tionghoa, jumlah ini jauh di atas total populasi orang eropa pada saat itu yang berjumlah 289 orang, sementara penduduk pribumi mencapai 206.110 orang.

Banyaknya warga Tionghoa ini memberi sumbangan signifikan bagi kemajuan Kota Gorontalo, terutama disumbangkan di sektor perdagangan hingga kini.

Lies Pakaya yang memiliki nama The Hui Nio (50) salah satu umat Tridharma mengaku senang berada di kelenteng Thian Hou Kiong ini, ia bisa beribadah dengan tenang dan merasa nyaman dengan keberagaman warga Gorontalo. 

Ia bersama Deasy Yusuf (41) salah seorang petugas kebersihan yang beragama katolik melayani sejumlah tamu yang datang ke kelenteng menjelang perayaan Imlek sambil mereka membersihkan bagian depan dan beranda.

Sementara Rani Pakaya (32) yang mengenakan jilbab tengah menikmati kemegahan kelenteng di halaman sambil menanti suaminya Sofyan Jafar seorang muslim bekerja mengatur persiapan perayaan menyongsong tahun baru Imlek, Xin Nian Kuai Le, Gong Xi Fa Chai, semoga di tahun ini, kita semua lebih makmur, lebih sehat, lebih bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com