Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Museum Kota Lama, Tempat Sejarah Instagramable di Semarang

Kompas.com - 20/01/2023, 21:40 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Lama Semarang menjadi salah satu ikon Kota Lumpia.

Selain menjadi tempat wisata, Kota Lama juga punya cerita sejarah yang tak kalah menarik.

Jika ingin menyaksikan potret kisah sejarah tersebut, Museum Kota Lama bisa menjadi rujukan.

Terletak di Jalan Cendrawasih Nomor 1A, Purwodinatan, Kota Semarang, Museum Kota Lama berdiri kokoh dengan tembok batu-bata berwarna coklat.

Di halaman depan museum, terdapat pula kolam buatan dan jembatan kaca yang kerap dijadikan spot foto para wisatawan maupun masyarakat Kota Semarang.

Baca juga: Pakai Daster, Pemuda di Semarang Nekat Curi BH di Kos Wanita, Ini Pengakuannya

Uniknya, museum satu ini menyajikan cerita sejarah dengan media yang berbeda, yaitu melalui layar tiga dimensi (3D).

Saat masuk ke dalam ruangan, para pengunjung seolah bisa masuk ke dunia virtual untuk menikmati kondisi sejarah secara langsung.

Pemandu wisata Museum Kota Lama, Muhammad Nasrullah, menuturkan, museum ini menyajikan rangkaian potret sejarah yang dikemas dengan estetik ala milenial.

Tak hanya itu, dirinya menyebut, di sebuah ruangan juga terdapat potret sejarah melalui video hologram yang unik.

Sehingga, tidak sedikit anak muda yang tertarik mengunjungi museum yang diresmikan tahun 2022 lalu ini.

"Yang datang ke sini banyak dari anak-anak muda, karena desain interiornya yang Instagramable," kata Nasrullah, kepada Kompas.com, pada Jumat (20/1/2023).

Dalam satu kali tur, tambah Nasrullah, pengunjung bisa menghabiskan waktu sekitar 30 hingga 45 menit untuk menyusuri sejarah singkat Kota Semarang.

Setelah hampir satu tahun berdiri, kini Museum Kota Lama memiliki pembaruan pada jamuan konten sejarahnya. Yaitu kipas 3D berupa hologram warak ngendog.

"Seperti yang kami ketahui bahwa warak ngendog adalah hewan mitologi yang menggambarkan etnis di Semarang. Kepala naga yang direpresentasikan sebagai orang Tionghoa, badan berbentuk unta sebagai etnis Arab, dan kaki kambing diibaratkan etnis Jawa," kata dia.

Di samping itu, Nasrullah mengatakan, Museum Kota Lama beroperasi setiap hari Senin sampai Minggu, pukul 09.00 hingga 15.30 WIB untuk akhir pekan.

 

Sedangkan di hari aktif, dibuka pada jam 10.00 hingga 15.30 WIB.

Salah satu pengunjung, Miftahul Kamal, mengaku, senang bisa berkunjung ke Museum Kota Lama.

Menurut dia, museum ini memiliki tampilan yang cukup unik dan menarik.

"Selain belajar sejarah, koleksi dan suasana museumnya memukau dan bagus-bagus. Karena bisa buat foto-foto juga," ujar dia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso, menuturkan, kini Museum Kota Lama masih dalam proses pengembangan.

Dirinya menyebut, ke depannya Museum Kota Lama akan lebih dioptimalkan dalam segi pembangunan maupun koleksi museum.

Baca juga: Mengenal Sam Poo Kong, Kelenteng Paling Tua di Kota Semarang dan Miliki Sumber Air yang Tak Pernah Kering

"Kami butuh waktu yang tidak serta merta, karena mencari barang sejarah itu tidak gampang. Rencananya, kami akan dibantu akses dengan Museum Leiden. Karena di sana punya barang sejarah Semarang seperti transkrip, manuskrip, maupun artefak," ujar dia.

Tidak hanya itu, Wing menyebut, nantinya Museum Kota Lama juga akan ditambah tempat untuk berkumpul anak-anak muda.

Sehingga, mereka bisa lebih mengenal dan tertarik dengan sejarah.

"Kalau sekarang sudah memakai digital platform, ini semakin kami sempurnakan pada program yang secara bertahap kami kembangkan. Termasuk memanfaatkan Museum Kota Lama ini sebagai venue untuk tempat kumpul anak-anak milenial," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com