KOMPAS.com - Ibu Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjuntak, merasa kecewa Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup oleh jaksa penuntut umum.
Rosti mengatakan, tindakan sadis yang dilakukan Sambo terhadap anaknya harusnya mendapat hukuman yang lebih berat dari pada hukuman penjara seumur hidup.
Baca juga: Tuntut Ferdy Sambo Dipenjara Seumur Hidup, Jaksa: Tak Ditemukan Alasan Pembenar dan Pemaaf
"Kami keluarga di dalam mengikuti persidangan, hukuman yang diberikan JPU ke Ferdy Sambo merasakan sangat-sangat kecewa karena hukuman yang diberikan tuntutan seumur hidup," ujar Rosti dalam tayangan Kompas TV, Selasa (17/1/2022).
Baca juga: Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup, Ferdy Sambo Dinilai Mencoreng Institusi Polri
"Menurut kami sebagai orangtua terlebih saya seorang ibu, perbuatan jahat Ferdy Sambo dengan persiapan-persiapan pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 tidak berimbang (hukumannya) terhadap kejahatan yang dilakukannya ke anak kami yang begitu kejam, sadis, dan biadab," kata Rosti menambahkan.
Untuk itu, kini keluarga Yosua menggantungkan harapan ke majelis hakim agar dapat memberikan keadilan kepada keluarga dengan menghukum mati Ferdy Sambo.
"Tapi kami berpengharapan kepada hakim. Biarlah Pak Hakim, Yang Mulia, memutuskan persidangan tuntutan yang seadil-adilnya agar kami diberikan hukum seadil-adilnya, terlebih lagi kepada anak kami yang terbunuh dengan sadis, keji, dan biadab," ujar Rosti.
"Jadi harapan kami hanya kepada hakim Yang Mulia sebagai utusan Tuhan yang
kami percayai dan yakini bisa memutuskan hukuman mati untuk Ferdy Sambo
yang telah melakukan pembunuhan berencana," ujar Rosti.
Sebelumnya diberitakan, jaksa penuntut umum menuntut mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo dengan penjara seumur hidup.
Ferdy Sambo dinilai jaksa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap eks ajudannya, Brigadir J.
Menurut Jaksa, pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dilakukan bersama-sama empat terdakwa lain, yakni Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf.
"Menyatakan terdakwa Ferdy Sambo terbukti bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan pembunuhan yang direncanakan terlebih dahulu sebagaimana yang diatur dan diancam dalam dakwaan pasal 340 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP,” ujar jaksa dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2023).
“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ferdy Sambo dengan pidana penjara seumur hidup,“ ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.