Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kericuhan di PT GNI, Polisi Amankan 71 Pekerja, 17 Orang Berpeluang Jadi Tersangka

Kompas.com - 16/01/2023, 13:01 WIB
Mansur,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MOROWALI UTARA, KOMPAS.com - Sehari setelah terjadinya bentrokan antar-kelompok Tenaga Kerja Lokal dan Tenaga Kerja Asing (TKA) di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) pada Sabtu malam (14/01), Kepolisian Resor Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah mengamankan sebanyak 71 orang pekerja lokal.

Dari 71 orang pekerja yang ditangkap tersebut, sebanyak 31 orang telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Morut, 17 orang di antaranya berpeluang menjadi tersangka, karena diduga terlibat dalam aksi perusakan barang-barang milik PT GNI saat bentrokan berlangsung.

Baca juga: Duduk Perkara Kerusuhan di PT GNI Morowali Utara, Berawal dari Tuntutan Pekerja hingga Sebabkan Korban Jiwa

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Polisi Didik Supranoto dalam keterangan persnya di Mapolda Sulteng pada Senin (16/1/2023) mengatakan sehari pasca-kericuhan situasi keamanan didalam perusahaan sudah cukup aman.

Ratusan personel TNI-Polri sudah ditempatkan di beberapa titik lokasi yang strategis, mulai jalan masuk dan keluar perusahaan, jalan-jalan depan perusahaan, area dermaga, serta di lokasi Smelter.

Menurutnya, untuk proses pengamanan sekarang ini, Polisi telah mengamankan sebanyak 71 orang untuk dimintai keterangan di Mapolres Morut dan semuanya merupakan pekerja lokal .

"Dari 71 orang yang kita amankan, sudah ada 31 orang kita lakukan pemeriksaan. Kemudian dari 31 orang tersebut, 17 orang di antaranya teridentifikasi ikut atau terbukti melakukan tindakan pengrusakan. Jadi ke-17 orang nantinya setelah dilakukan penetapan atau peningkatan kasusnya di penyidikan maka bisa ditetapkan sebagai tersangka, sementara sisanya 16 orang lainnya akan dikenakan wajib lapor," ungkap Didik Supranoto .

Didik menambahkan, perkembangan terakhir di Kabupaten Morowali Utara saat ini sementara berlangsung rapat kordinasi yang dipimpin oleh Sekda Morut, dihadiri unsur Muspida, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta para Kades yang ada di lingkar tambang PT GNI.

Didik juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi terkait informasi yang meragukan khususnya yang ada di medsos, seperti yang beredar selama ini di mana disebutkan jika korban bentrokan adalah perempuan dan merupakan warga Poso, itu adalah hoaks.

"Jadi akibat bentrokan antar-Tenaga Kerja Lokal dan Asing tersebut, seluruh aktivitas PT GNI dihentikan total untuk sementara waktu, sambil menunggu hasil evaluasi dari pihak terkait baru akan beroperasi kembali. Saya berharap dari pertemuan tersebut menghasilkan sesuatu yang positif, sehingga permasalahan Morowali Utara khususnya di area perusahaan PT GNI segera selesai," harap Didik.

Polisi juga memastikan tidak ada pekerja asal negara asing yang mengungsi akibat kericuhan antara tenaga kerja tersebut. Semua mengamankan diri di dalam mes perusahaan.

Baca juga: KSPI Minta Kemenaker Periksa PT GNI Usai Adanya Bentrokan Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com