Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Berjualan di Trotoar, Sejumlah PKL di Tuban Unjuk Rasa di DPRD

Kompas.com - 13/01/2023, 13:47 WIB
Hamim,
Krisiandi

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di trotoar Jalan L RE. Martadinata dan Jalan Panglima Sudirman, Tuban, Jawa Timur, Kamis (12/1/2023), mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban.

Kedatangan para PKL tersebut untuk mengadukan nasib kepada anggota Dewan atas penertiban lapak jualannya oleh petugas Satpol PP beberapa hari lalu.

Andi, salah seorang alah satu PKL di trotoar Jalan RE Martadinata menyampaikan, tindakan Satpol PP dalam melakukan penertiban PKL dinilai tebang pilih.

Pasalnya, PKL yang ditertibkan hanya yang berjualan di trotoar Jalan RE Martadinata dan Jalan Panglima Sudirman, sedangkan PKL di tempat lainnya tidak ditertibkan.

Baca juga: Seorang Nenek di Tuban Ditemukan Tewas Mengenaskan, Diduga Korban Tabrak Lari

"Seharusnya, kalau jualan di trotoar jalan tidak boleh, berarti semuanya juga harus ditertibkan," kata Andi, Jumat (13/1/2023).

Menurut Andi, upaya penertiban terhadap PKL yang berjualan di sepanjang trotoar jalan tersebut terbilang cukup mendadak.

Sebab, surat pemberitahuan larangan berjualan disampaikan tanggal 9 Januari 2023, sehingga para pedagang merasa kebingungan untuk mencari tempat baru untuk berjualan.

"Akhirnya, pedagang juga nekat aja jualan, meski harus kejar-kejaran dengan petugas Satpol PP," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Sunaryo, pria yang biasa berjualan minuman di Jalan Panglima Sudirman sejak 10 tahun lalu.

Sunaryo mengaku, sangat keberatan dengan upaya penertiban PKL yang dilakukan tanpa ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Tuban.

"Para pedagang ini mencari uang 10.000 atau 20.000 setiap hari saja sulit sekali, kalau ditertibkan tanpa ada solusi, terus bagaimana nasibnya," ungkapnya.

Kepala Satpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi menyampaikan, pada prisnsipnya Pemkab mengacu pada Perda Nomor 16 Tahun 2014 dan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Ketertiban Umum dan Kenyamanan Masyarakat.

Baca juga: Diduga Cabuli Seorang Bocah Berulang Kali, 2 Kakek di Tuban Ditangkap

“Setiap permasalahan, kita berikan dulu dinas pengampuh. Kalau memang kajiannya sudah dan diputuskan untuk penertiban bersama, ya kita lakukan,” jelasnya.

Sementara, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Tuban, Fahmi Fikroni meminta Satpol PP untuk tidak menertibkan PKL terlebih dahulu sebelum ada solusi.

"Sambil kita bahas nanti dengan OPD terkait sampai nanti kita menemukan solusi yang tepat dan tidak merugikan siapapun," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com