KLATEN, KOMPAS.com - Lestariningsih alias Lia (29) tertangkap polisi kedapatan hendak menjual bayi perempuan berusia satu hari di sebuah hotel kelas melati di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (10/1/2023) malam.
Warga RT 015, RW 007, Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, itu mengaku nekat menjual bayi lantaran terdesak ekonomi.
Perbuatannya tersebut merupakan yang kali kedua, tetapi berhasil digagalkan polisi yang saat itu sedang melaksanakan patroli cipta kondisi di wilayah Klaten.
"Mau dua kali ini (jual bayi) karena mau ambil keuntungan buat kebutuhan," ungkap Lia dalam konferensi pers di Mapolres Klaten, Jawa Tengah, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Wanita di Riau Kubur Bayi yang Dilahirkannya, Mengaku Tak Tahu Siapa Ayah Bayinya
Buruh harian lepas ini telah memulai aksinya sejak November 2022 setelah membaca grup dari media sosial (medsos) Facebook.
Bayi pertama dia jual kepada warga di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dengan harga Rp 13 juta. Awalnya, bayi tersebut dia dapatkan dari seorang ibu hamil asal Semarang yang menyewa kamar kos di Klaten.
Sementara itu, bayi kedua yang baru berusia sehari ini ditawarkan pelaku melalui grup WhatsApp (WA) jual beli bayi bernama "4dopt3r 4m4nh4h". Pelaku juga menawarkan biaya pengganti mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 21 juta.
"Belum terjual (bayi kedua). Baru saya tawarkan ke orang Rp 20 juta sama Rp 21 juta," ungkap Lia.
Pelaku mengungkap alasan menginap di sebuah hotel kelas melati di Klaten karena ingin mencari orang yang mau membeli bayi tersebut.
Di sisi lain, suami pelaku tidak setuju jika membawa anak tersebut ke rumah sehingga pelaku menyewa sebuah hotel sambil menunggu orangtua yang menginginkan bayi tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.