KOMPAS.com - Setiap daerah pasti punya cara tersendiri dalam mengasuh anak, termasuk dengan cara bapukung yang jadi tradisi Suku Dayak di Kalimantan.
Bapukung adalah salah satu teknik menidurkan anak yang dilakukan oleh Suku Dayak.
Baca juga: Naik Dango, Tradisi Suku Dayak Kanayatn: Asal-usul, Tujuan, dan Pelaksanaan
Bukan dengan menggendong atau meletakkannya di kasur, bapukung menggunakan cara yang agak berbeda.
Baca juga: Telingaan Aruu, Tradisi Kuping Panjang Khas Suku Dayak yang Mulai Ditinggalkan
Hingga kini, cara bapukung masih dilakukan oleh masyarakat Suku Dayak dan masyarakat Suku Banjar.
Baca juga: Mengenal Suku Dayak, dari Asal Usul hingga Tradisi
Cara bapukung adalah dengan menyiapkan dua kain panjang yang digunakan untuk memukung seperti selendang.
Selendang pertama akan digantungkan pada tiang dan dibentuk seperti ayunan.
Anak yang hendak ditidurkan lalu diletakan dalam posisi duduk di dalam kain, dengan menahan bagian pinggang dan punggungnya.
Kemudian selendang kedua akan dililitkan ke tubuh anak hingga ke bagian dada untuk mendukungnya.
Setelahnya, harus dipastikan agar posisi tangan dan bahu anak tidak tertarik ikatan, dan posisi kedua kakinya sudah benar.
Oleh Suku Banjar, biasanya bapukung akan dipadukan dengan tradisi maayun.
Oleh masyarakat Banjar, cara bapukung ini sudah mendapat unsur-unsur tradisi Islam.
Maayun tidak hanya dilakukan dengan gerakan mengayun anak saja, namun dilakukan sambil melantunkan pujian kepada nabi, atau ayat-ayat Al-Quran.
Balutan kain pada badan anak akan membuatnya seperti dipeluk, dan ayunan membuatnya terlelap dengan cepat.
Manfaat bapukung yang dilakukan para ibu dari Suku Dayak ini disebut dapat membuat anak tidur dengan lelap dan tidak sering terjaga.
Hal ini kerap dilakukan terutama agar ibu bisa beristirahat atau melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Walau begitu, biasanya setelah anak terlelap akan dipindah dan diletakkan dalam posisi berbaring.
Sumber:
banjarmasin.tribunnews.com
banjarmasin.tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.