Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Dango, Tradisi Suku Dayak Kanayatn: Asal-usul, Tujuan, dan Pelaksanaan

Kompas.com - 28/11/2022, 20:45 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Upacara adat Naik Dango adalah ritual tahunan yang dilaksanakan suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat setelah masa panen.

Tradisi ini dilakukan dilaksanakan setahun sekali tiap tanggal 27 April yang bertempat di rumah betang, rumah adat khas Suku Dayak.

Baca juga: Naik Dango Landak, Warisan Budaya untuk Generasi Muda

Upacara adat Naik Dango yang juga dikenal dengan Gawai Dayak merupakan bentuk kearifan lokal suku Dayak Kanayatn yang merupakan perkembangan dari pertunjukan kesenian.

Baca juga: Ngayau, Tradisi Perburuan Kepala yang Membuat Suku Dayak Ditakuti Musuh

Hingga kini, Naik Dango masih dilaksanakan masyarakat di beberapa wilayah di Kalimantan Barat, seperti Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya, Pontianak, hingga Kabupaten Sanggau.

Baca juga: Telingaan Aruu, Tradisi Kuping Panjang Khas Suku Dayak yang Mulai Ditinggalkan

Asal-usul Upacara Adat Naik Dango

Dilansir dari laman Kemendikbud, asal-usul upacara adat Naik Dango berasal mitos di kalangan orang Dayak Kanayatn.

Mitos tersebut bercerita mengenai asal mula tanaman padi yang berasal dari setangkai padi milik Jubata di gunung bawang.

Suatu hari, setangkai padi milik Jubata dicuri seekor burung pipit dan jatuh ke tangan Ne Jaek yang saat itu sedang mengayau.

Sejak saat itu, manusia yang dalam bahasa Dayak disebut Talino mulai mengenal padi sebagai makanan pokok mereka.

Tujuan Upacara Adat Naik Dango

Upacara adat Naik Dango memiliki tujuan untuk menghaturkan rasa syukur terhadap Nek Jubata atau Sang Pencipta atas berkah berupa hasil panen padi.

Selain itu, Naik Dango juga memiliki maksud agar hasil panen di tahun berikutnya juga bisa berlimpah.

Kemeriahan upacara adat Naik Dango di Kalimantan Barat.kebudayaan.kemdikbud.go.id Kemeriahan upacara adat Naik Dango di Kalimantan Barat.

Pelaksanaan Upacara Adat Naik Dango

Sesuai tradisi nenek moyang Dayak Kanayatn, Naik Dango akan diawali dengan pertemuan masyarakat setelah panen untuk merencanakan ritual.

Setelah waktu ritual diputuskan, setiap keluarga akan melaksanakan kegiatan batutu’, dengan memasak semacam makanan beras ketan yang dimasak di dalam bambu berukuran besar dan tumpi (semacam roti cucur).

Tidak lupa setiap keluarga juga akan menyediakan seekor ayam yang masih hidup.

Bahan-bahan tersebut kemudian dibawa ke dalam lumbung padi (dango) oleh setiap kepala keluarga masyarakat dayak yang bertani atau berladang.

Di dalam dango, dilakukan upacara nyangahatn atau disebut juga barema, di mana doa-doa dari pamane atau tetua adat teruntai kepada sang pencipta atau Nek Jubata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah Tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah Tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com