Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah PMI di Malaysia yang Berangkat dan Pulang secara Ilegal Meningkat, Pengaruh Calo Masih Kuat

Kompas.com - 11/01/2023, 14:08 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Balai Perlindungan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Kalimantan Utara, mencatat ada kenaikan signifikan terkait Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berangkat maupun pulang kampung secara ilegal pada tahun 2022.

Jika pada Tahun 2021 tercatat sebanyak 215 PMI, maka Tahun 2022, ada 746 PMI Malaysia, yang diamankan dalam razia di jalur perbatasan RI.

Sub-Koordinator Perlindungan dan Penempatan UPT BP2MI Nunukan, Arbain mengatakan, cara berangkat dan pulang para PMI yang lebih memilih jalur ilegal karena dipengaruhi calo.

‘’Tradisi berangkat ke Malaysia atau pulang kampung lewat jalur ilegal dengan jasa calo, sulit dihilangkan. Apalagi dominasi calo di wilayah Malaysia masih demikian kuatnya. Alasan ini, menjadi alasan kuat kedua setelah meredanya isucovid-19,’’ ujarnya, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Kala PMI yang Sempat Terjebak di Arab Saudi Melepas Kapolres Aldi Subartono Pindah Tugas

Arbain mengatakan, para calo dengan koneksi dan pekerjaan yang digelutinya selama puluhan tahun, memiliki cara tersendiri untuk menggaet calon PMI.

Menurutnya para calo akan datang ke mes-mes perusahaan di sejumlah kilang/perusahaan di Malaysia, untuk menawarkan jasa pengangkutan bagi PMI yang berniat pulang kampung.

Biasanya, para PMI, rela membayar biaya calo antara 1500 sampai 2000 Ringgit Malaysia, untuk sampai kampung halaman.

‘’Para PMI ini tahu biaya tersebut jauh lebih mahal ketimbang melalui jalur resmi. Tapi semua pengurusan sudah dijamin para calo, dan PMI hanya tahu beres sampai kampung halamannya,’’ jelas Arbain.

Para PMI yang rata rata kurang berpengalaman dalam urusan perjalanan luar negeri, tidak mau bersusah payah, atau repot mengantre untuk mengurus administrasi. Mereka terkesan menghindari bertemu petugas pabean atau Imigrasi Malaysia.

Selain itu, pengalaman antre di Pelabuhan selama berjam-jam juga menjadi alasan para PMI lebih memilih pulang dengan ilegal. 

‘’Kalau menyeberang lewat pelabuhan Tawau, Malaysia ke Nunukan, Kaltara, paling bayarnya hanya Rp 300.000-an. Tapi barang bawaan ditimbang dan kembali bayar ke kerajaan Malaysia. Itu untuk tiket harus antre, barang didaftar. Menunggu pengurusan itu lumayan lama. Kalau pake calo, mereka dijemput di kilangnya dan diantar sampai depan pintu rumahnya,’’ imbuhnya.

Alasan tersebut, belum termasuk, nihilnya kepemilikan dokumen keimigrasian anak atau istri mereka. Banyak PMI yang memilih lewat jalur illegal karena tidak tega membiarkan anak dan istrinya berangkat secara terpisah.

Baca juga: 3 Jenazah PMI Asal Sumbawa yang Meninggal dalam Kecelakaan Kerja di Malaysia Dipulangkan

‘’Kan tidak mungkin dia lewat jalur resmi, terus anak istrinya dibiarkan berangkat lewat jalur ilegal. Jadi meski dia punya paspor dan jaminan perusahaan, dia tetap memilih pulang bersama sama keluarga,’’katanya.

Di sisi lain menggunakan jasa calo, seluruh barang PMI dipastikan aman sampai tujuan. Para calo juga tahu kapan penjagaan petugas sedang ketat atau sebaliknya. 

Biasanya tiba di Pelabuhan Tunon Taka, para calo lain sudah menguruskan tiket kapal dan menaikkan barang barang bawaan para PMI.

Pola yang sama terjadi juga di pelabuhan tujuan. Kemudian para PMI diantarkan oleh sopir yang juga bagian dari para calo, sampai di kampung halamannya.

Baca juga: 81 Jenazah PMI Dipulangkan ke NTB Selama 2022

‘’Jadi jaringan seperti ini sudah lama sekali berjalan. Para PMI juga mayoritas lebih suka menggunakan jasa calo. Mereka enggak mau ribet dan tahunya terima beres saja. Mereka tidak peduli biaya, toh kalau pulang kampung mereka punya uang dan dijamin sampai tujuan,’’ tegasnya.

Pola yang sama, juga digunakan para calo untuk menjerat para WNI yang ingin bekerja di Malaysia.

BP2MI Nunukan juga mencatat kenaikan jumlah PMI yang dideportasi. Tahun 2021, tercatat 1.267 PMI dideportasi. Sementara di tahun 2022, ada 1.771 PMI.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.364 PMI dipulangkan ke kampung halaman pada 2021. Lalu tahun 2022, ada 1.386 pemulangan yang dilakukan BP2MI Nunukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com