Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Evakuasi Kakak Adik yang Tenggelam di Wahana Air di Pati, Sempat Diberi Nafas Buatan tapi Tak Tertolong

Kompas.com - 09/01/2023, 19:54 WIB
Riska Farasonalia

Editor


KOMPAS.com - THI (7) dan TA (6) tewas tenggelam saat bermain di wahana air Dua Naga Boom Boom, Jalan Raya Pati-Tayu, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Kakak adik itu ditemukan pertama kali oleh penjaga Dua Naga Boom Boom.

Kedua korban pun langsung dievakuasi ke permukaan dan diberikan pertolongan.

Namun, nyawa bocah perempuan dan laki-laki itu tidak bisa terselamatkan.

Baca juga: Dua Bocah Kakak Adik Tewas Tenggelam di Wahana Air di Pati, Ditemukan Penjaga Kolam

Proses evakuasi

Polisi mengungkap detik-detik evakuasi kedua korban yang diketahui warga Desa Jetak, Wedarijaksa tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (8/1/2023) sekitar pukul 17.00.

Kasi Humas Polresta Pati AKP Pujiati mengatakan, korban ditemukan oleh Alfian Teguh (21), penjaga Dua Naga Boom Boom, saat berkeliling mengecek kondisi kolam renang.

Ketika sampai di ujung barat, saksi penasaran karena kedua anak yang sebelumnya bermain di sekitar sana tidak ada.

"Saksi terkejut melihat kedua korban tenggelam di dalam air hingga lantas menceburkan diri berupaya mengangkat kedua korban," kata Pujiati saat dihubungi melalui ponsel, Senin (9/1/2023).

Kedua korban pun diberikan pertolongan oleh beberapa pekerja Dua Naga Boom Boom, tetapi nyawanya tak terselamatkan.

"Ditekan-tekan dada korban dan diberi napas buatan, tapi tidak tertolong," ungkap dia.

Dia menjelaskan, korban sebelumnya didampingi pamannya, tetapi saat kejadian pamannya sedang membilas anaknya.

Selanjutnya, pihak manajemen wahana air itu melarikan kedua korban ke Rumah Sakit Fastabiq Sehat Pati.

Kemudian melaporkan insiden tersebut ke Polsek Wedarijaksa untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Dari hasil pemeriksaan tim medis, kedua korban dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam, gagal napas sehingga terjadi asfiksi atau kekurangan oksigen," jelas Pujiyati.

Baca juga: Kronologi Kakak Adik Tewas Tenggelam di Wahana Air Wedarijaksa Pati

Tak ada papan peringatan

Diketahui, kolam renang tempat kejadian ini berbentuk huruf L dengan panjang 16 meter dan lebar 12 meter.

Adapun kedalaman air di sisi timur yaitu 80 sentimeter dan di sisi barat 139 sentimeter.

Polisi mengimbau kepada pengunjung wahana air untuk lebih mengawasi anak-anaknya.

"Namun, tidak ada papan peringatan atau tanda kedalaman kolam. Kami imbau pengunjung berhati-hati dan lebih aktif mengawasi anak-anaknya," jelas Pujiyati.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com