Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Kereta Gantung Dijadikan Alat Transportasi Menuju Rinjani, Jelas Kami Akan Dirugikan"

Kompas.com - 09/01/2023, 17:10 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Proyek kereta gantung Rinjani masih menuai polemik di kalangan penyedia jasa wisata di Nusa Tenggara Barat.

Ketua Asosiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lombok Timur Royal Sembahulun mengatakan, rencana pembangunan kereta gantung sebelumnya ditolak para pegiat wisata di Lombok Timur.

Baca juga: Soal Izin Usaha Kereta Gantung Rinjani, Dinas Penanaman Modal: Kami Mengikuti Peraturan yang Berlaku

"Sejak dua tahun yang lalu rencana pembangunan Kereta Gantung Rinjani ribut ya, rencana pembangunan kereta itu memang menuai pro dan kontra," kata Royal melalui sambungan telepon, Senin (9/1/2023).

Royal mengingatkan, pihak yang menentang pembangunan kereta gantung itu mulai dari pelaku wisata seperti porter hingga pecinta alam.

Ia menyebut, para porter khawatir kereta gantung Rinjani dijadikan alat transportasi bagi para pendaki. 

"Kenapa kemudian teman porter (dan) guide itu, kalau misalnya kereta gantung dijadikan alat transportasi menuju Rinjani itu jelas kami akan dirugikan," kata Royal.

Meski begitu, Royal bisa menerima jika kereta gantung Rinjani dijadikan sebagai sarana menikmati alam. Hal itu, kata dia, bisa menguntungkan para pelaku wisata di Rinjani.

"Nah tetapi kalau kereta gantung itu hanya untuk menikmati tidak boleh turun dari gerbong, saya kira tidak akan ada yang dirugikan. Jadi ketika orang menikmati pemandangan dari gerbong maka akan tertarik datang secara langsung untuk jalan kaki," kata Royal.


Menurutnya, terdapat 1.700 porter dan 350 guide di jalur pendakian Rinjani. Selain itu, terdapat 180 orang yang menyediakan jasa tour adventure.

Royal menyadari, para pelaku wisata tak bisa menolak sepenuhnya pembangunan kereta gantung.

"Kami juga tidak bisa menolak keras pembangunan ini, karena kita belum lihat rencana kajian seperti apa," kata Royal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Prajurit TNI Diserang KKB Saat Berpatroli di Paniai Papua Tengah

Regional
KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

KPU Magelang Terima 2 Orang Konsultasi Calon Independen Pilkada

Regional
Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Penjaringan untuk Pilkada, PDI-P Pemalang Sebut Bacalon Harus Ber-KTA Partai Banteng

Regional
Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Tepat di Hardiknas, 4 Disabilitas Tunanetra Berjuang Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Regional
HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

HUT Ke-477 Semarang, Mbak Ita: Paparkan Pencapaian Nilai Investasi Tumbuh 100 Persen hingga Kemiskinan Terendah di Jateng

Regional
Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com