Sehingga, yayasan akan bekerja sama dengan psikolog untuk memberikan trauma healing bagi para siswi korban pemukulan.
"Mereka rata-rata kelas IX, saya khawatir psikis mereka terganggu, sehingga pembelajaran dan kelulusan juga terganggu," kata dia, Kamis.
Baca juga: Kampung Ketandan, Kawasan Pecinan di Yogyakarta yang Sudah Ada Sejak Abad ke-19
Selain karena dugaan penganiayaan, pihak yayasan mengambil keputusan memberhentikan AN demi proses trauma healing siswa yang menjadi korban.
"Kalau beliaunya (AN) masih di sini nanti tidak bisa trauma healing, sebab anak-anak masih bertemu," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho, Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta, Kontributor Gresik, Hamzah Arfah, Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor Robertus Belarminus, Khairina, Andi Hartik, Riska Farasonalia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.