Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Api Ile Lewotolok NTT Turun dari Siaga ke Waspada

Kompas.com - 04/01/2023, 13:06 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menurunkan status gunung api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari sebelumnya level III siaga menjadi level II waspada.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian mengatakan, penurunan status ini berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh terkait aktivitas gunung api selama beberapa bulan terakhir.

"Tingkat aktivitas gunung api Ile Lewotolok telah diturunkan dari level IlI siaga menjadi level Il waspada terhitung sejak 28 Desember 2022," ujar Stanislaus dalam keterangannya, Rabu (4/1/2023).

Dijelaskan, berdasarkan data pengamatan visual, aktivitas gunung Ile Lewotolok menunjukkan penurunan setelah erupsi utama 29 November 2020.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1.500 Meter

Kemudian cenderung stabil dengan dominasi hembusan asap dengan tinggi umumnya kurang dari 1.000 meter di atas puncak. Lebih banyak kurang dari 500 meter. 

Demikian juga dengan aktivitas erupsi semakin jarang terjadi. Bahkan sejak 24 Oktober 2022, erupsi tidak teramati lagi.

Secara kegempaan, bebernya, dalam rentang waktu November 2020 hingga 27 Desember 2022, gempa erupsi berfluktuasi dengan kejadian tertinggi pernah tercatat 86 kali per hari pada 27 Desember 2020.

"Kemudian menunjukkan penurunan yang signifikan, semakin jarang terjadi, dan dalam kondisi rendah secara stabil sejak akhir Juli 2022. Gempa erupsi terakhir terjadi pada 23 Oktober 2022," jelasnya.

Stanislaus melanjutkan, untuk kategori gempa hembusan juga berfluktuasi dengan kejadian harian paling tinggi terjadi pada akhir Mei hingga akhir Juni 2022.

Tercatat gempa hembusan tertinggi 314 kali per hari pada 29 Mei 2022. Namun mulai pertengahan Oktober mulai stabil dan rendah.

Sementara itu untuk kategori gempa guguran berlangsung secara tidak kontinu dari 31 Mei 2022 hingga 14 Agustus 2022.

Stanislaus berujar, dorongan magma terindikasi masih ada yang ditandai masih terekamnya gempa-gempa vulkanik, namun jumlahnya masih tergolong rendah.

"Saat ini tidak terdeteksi adanya gempa-gempa yang memiliki energi besar. Jadi secara umum aktivitas kegempaan memperlihatkan penurunan sejak akhir Juli 2022 dan relatif stabil rendah hingga saat ini," katanya.

Meski turun level, namun Stanislaus meminta agar warga tidak memasuki dan melakukan aktvitas di dalam wilayah radius dua kilometer (km) dari pusat aktvitas gunung Ile Lewotolok.

Masyarakat tiga desa, yakni Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak gunung api.

Baca juga: Aktivitas Gempa Menurun Sepekan Terakhir, Status Gunung Ile Lewotolok Masih Siaga

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat sekitar diharapkan untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," pintanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Beradik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Beradik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jamaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Erupsi Kembali, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Motor Nyangkut di Atap Rumah akibat Rem Blong, Dua Wisatawan Terselamatkan Jemuran Selimut

Regional
Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com