Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Protes Jadwal Kereta di Stasiun Tawang Tidak Jelas, Begini Arahan Ganjar untuk KAI

Kompas.com - 01/01/2023, 21:44 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Para penumpang kereta di Stasiun Tawang memprotes ketidakjelasan jadwal keberangkatan. Aduan itu diterima saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau kondisi banjir ke lokasi itu, Minggu (1/1/2023) sore.

Setibanya Ganjar di lokasi, sejumlah pelanggan Kereta Api Indonesia (KAI) menghampirinya dan mengadu soal ketidakpastian yang dihadapi.

“Saya sejak pukul 14.00 sudah di sini, seharusnya berangkat ke Jakarta. Tapi hingga pukul 16.00 tadi tidak ada pemberitahuan. Malah ketika saya tanya, katanya kereta batal diberangkatkan dan saya harus naik bus,” ujar salah seorang penumpang yang hendak menuju Jakarta.

Baca juga: Banjir Semarang, Penumpang KA Brantas Tujuan Brebes hingga Pekalongan Dialihkan Pakai Bus

Mereka khawatir jika perubahan jadwal menghanguskan tiket dan uang melayang lantaran belum ada jaminan kepastian soal status tiketnya.

“Saya minta satu menjelaskan bagian tiket, tidak ada yang hangus. Maka tadi semua teriak-teriak tiket saya hangus. Tidak ada tiket hangus, teorinya siapa itu,” kata Ganjar dalam keterangan yang diterima Kompas.com.

Dihadapan para pelanggan, Ganjar menjelaskan kondisi Stasiun Tawang yang menyebabkan jadwal mengalami keterlambatan.

Ganjar meminta pihak KAI menugaskan seluruh petugasnya agar dapat memberi penjelasan untuk meladeni komplain pelanggan.

Melihat banyaknya protes, Ganjar juga meminta KAI Daop IV Semarang menyiapkan pos informasi untuk para penumpang terdampak.

“Maka kepada para konsumen, tidak perlu marah, KAI saya minta untuk menjelaskan agar semua bisa pasti ya. Tadi ada yang harus naik bus. Busnya kapan di mana dan sebagainya agar KAI mengelola lebih presisi lagi. Kalau memang mereka tidak sanggup, kita siap kok untuk membantu,” ucap Ganjar.

Bila penumpang harus pindah moda transportasi, mereka mesti mendapatkan informasi yang jelas mengenai tempat, waktu, dan proses perpindahan.

“KA Daops saya minta ke sini, termasuk manajemen transportasinya yang diminta untuk mengurus itu,” ujarnya.

Selain itu, kebijakan re-route yang diputuskan oleh otoritas pusat menurut Ganjar juga harus disampaikan secara jelas kepada penumpang.

Baca juga: Banjir Semarang, 10 Rute Kereta Dialihkan ke Jalur Selatan

“Jadi dipindahkan jalurnya lewat Selatan, yang dari Jakarta lewat Utara kemungkinan dibatalkan atau bisa dikurangi. Ini yang butuh disampaikan ke customer,” katanya.

Ganjar meminta PT KAI meningkatkan sistem layanan agar pada situasi kedaruratan seperti ini penumpang mendapat perkembangan informasi.

“Kemudian saya minta, tolong karena customer yang membeli tiket punya nomor telepon, informasikan saja terus menerus karena kalau tidak mereka akan terus komplain,” tandasnya.

Pantauan di area stasiun menjelang petang tadi sudah tidak tergenang banjir. Banjir yang pagi tadi masih merendam jalur kereta api sudah surut dan bisa dilewati kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Halmahera Utara Kejar dan Bubarkan Demonstran Pakai Parang

Bupati Halmahera Utara Kejar dan Bubarkan Demonstran Pakai Parang

Regional
Ungkap Risiko Bahaya Banjir Lahar Gunung Ibu, BNPB Tak Ingin Kejadian di Gunung Marapi Terulang

Ungkap Risiko Bahaya Banjir Lahar Gunung Ibu, BNPB Tak Ingin Kejadian di Gunung Marapi Terulang

Regional
Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com