Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Akibat Cuaca Ekstrem di Tambaklorok Semarang Bertambah, Warga Tak Bisa Tidur dengan Tenang

Kompas.com - 30/12/2022, 21:58 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Jumlah warga yang mengungsi akibat cuaca ekstrem di Kampung Tambak Lorok, Tanjung Emas, Kota Semarang bertambah menjadi 17 keluarga. 

Kepala Bidang Penanganan Darurat (BPBD) Jateng, Dikki Rully mengatakan, cuaca ekstrem membuat puluhan rumah warga di Tambaklorok rusak. 

"Yang rusak berat ada 17 rumah, yang mengungsi yang punya rumah itu. Total ada 17 warga yang mengungsi sekarang," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (30/12/2022). 

Baca juga: Pemkot Semarang Mulai Pembangunan Tanggul Laut Sepanjang 1,2 Kilometer di Kawasan Rawan Rob Tambaklorok

Dia menjelaskan, rumah warga yang rusak memang berhadapan langsung dengan pantai. Hal itu membuat kawasan tersebut sering terjadi banjir rob

"Solusinya yang jangka panjang nanti tahun depan akan dibangun tanggul," ujarnya. 

Saat ini petugas BPBD sudah disiagakan di kawasan tersebut. Selain itu sejumlah bantuan juga sudah dikirimkan untuk meringankan beban warga. 

"Petugas BPBD dan relawan juga sudah membantu warga untuk memperbaiki bangunan yang rusak," paparnya. 

 Baca juga: Banjir Rob Kembali Terjang Pasar Tambaklorok Semarang, Pedagang: Padahal Panas, Kok Tiba-tiba Basah

Sebelumnya, Ketua RW 15 Tambak Lorok, Slamet Riyadi menjelaskan, para pengungsi merupakan warga yang rumahnya berada di titik rawan terkena gelombang laut. 

"Sudah tiga hari ini gelombang laut tinggi sampai 4 meter," ujarnya. 

Sebanyak 10 keluarga warga Tambak Lorok  terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman hingga waktu yang belum bisa ditentukan.  

"Kita jaga-jaga gelombang tinggi terjadi lagi," paparnya.

Sekitar 40 rumah warga Tambaklorok juga sudah rusak. Beberapa rumah ada yang temboknya jebol sehingga tak bisa ditempati lagi. 

"Kalau yang tak bisa ditempati ada 2 rumah," paparnya. 

Saat ini warga masih membutuhkan bantuan baik kebutuhan pokok maupun bahan material seperti tanah urug dan karung berisi pasir sebagai tanggul sementara. 

"Kalau tidak dikasih karung berisi pasir itu pasti langsung menghantam rumah warga. Jadinya seperti ini. Tingginya air laut sampai 4 meter sudah sampai atap rumah warga," ungkapnya. 

Warga Tambak Lorok, Sri Wahyuni mengaku sampai tak bisa tidur karena gelombang laut yang masuk ke permukiman warga lebih besar dibandingkan dengan biasanya. 

"Saya sampai tak bisa tidur air laut langsung terasa di tembok dan pintu rumah saya," paparnya. 

Untuk itu, dia meminta agar Pemerintah Kota Semarang agar segera membangun sabuk pantai di Tambaklorok agar warga bisa tidur dengan tenang. 

"Sabuk laut segera dibangun, masak kita mau seperti ini terus. Kasian anak-anak dan lansia," imbuhnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com